Saat Ibu Menyusui Terpapar Covid-19, Pakar Sebut ASI Masih Aman Diberikan ke Bayi

Dokter menyarankan ibu menyusui yang terpapar Covid-19 tetap memberikan ASI kepada bayinya

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 01 Juli 2021 | 17:04 WIB
Saat Ibu Menyusui Terpapar Covid-19, Pakar Sebut ASI Masih Aman Diberikan ke Bayi
Ilustrasi ibu menyusui. Dokter menyarankan ibu menyusui yang terpapar Covid-19 tetap memberikan ASI kepada bayinya. (Elements Envato)

SuaraJawaTengah.id - Klaster keluarga disebut-sebut menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. Lalu bagaimana nasib ibu yang masih menyusui jika terpapar virus Corona?

Para pakar pun memperdebatkan hal itu. Sebab dalam aturannya, seseorang yang terinfeksi virus corona harus diisolasi, tak terkecuali ibu menyusui. Akankan sang bayi tidak boleh minum ASI

Ahli Gizi Masyarakat FKUI dokter Tan Shot Yen, menyebut Air Susu Ibu atau ASI tetap perlu diberikan pada anak meski ibu menyusui terinfeksi virus Corona, baik dengan cara menyusui secara langsung atau pun dengan cara pemberian menggunakan pipet.

“Bayi itu justru mendapatkan benefit jika diberikan ASI dari ibunya yang ternyata positif Covid-19. Kenapa? karena ASI itu sudah mengandung antibodi. Justru ketika dipisahkan dari Ibu belum tentu juga ada jaminan bahwa anaknya itu tidak tertular dari orang yang mengurusnya,” kata dokter Tan dilansir dari ANTARA, Kamis (1/7/2021)

Baca Juga:Niat Hati Kerabat Bupati Tegal Takziah, Muncul Klaster 40 Orang Positif

Ia menyebutkan jika ternyata ibu yang menyusui terpapar Covid-19 dengan gejala berat, maka hal yang disarankan bayi tetap menerima ASI perah.

ASI perah yang sudah ada, bisa diberikan kepada bayi menggunakan pipet, sloki, atau pun sendok kecil.

Jangan memberi ASI perah menggunakan dot agar anak nantinya tidak kebingungan pada saat diberi ASI secara langsung oleh sang Ibu.

“Kan kasihan ketika nanti ibunya sudah sehat, jika diberi pakai dot sekitar 2-3 minggu masa isolasi itu pas mau diberi secara langsung anaknya menolak karena bingung pada bentuk puting,” kata dokter Tan.

Dokter yang juga tergabung dalam Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) itu pun mengingatkan agar pada saat menjalankan isolasi mandiri, anak dan orang tua tidak perlu dipisahkan. 

Baca Juga:112 Pegawai KPK Terpapar Covid-19, Satu Penyidik Asal Polri Meninggal Dunia

Meski demikian orang tua yang positif harus tetap taat menggunakan masker mengikuti saran yang disampaikan Kementerian Kesehatan yaitu sebanyak dua lapis saat melakukan isolasi mandiri bersama keluarganya.

“Ada kemungkinan anak- anak ini mengalami stress saat dipisahkan orang tuanya. Dititipkan ke pengasuh lain pun belum tentu tidak berisiko terpapar kan."

"Jadi baiknya tidak dipisahkan antara orang tua dan anak. Asalkan selama isolasi mandiri orang tua menggunakan masker terus sehingga potensi penyebaran ke anak- anaknya semakin mengecil,” kata dokter Tan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini