Jembatan Gantung Seribu Janji Magelang, Warga: Takut Nyebrang Tapi Terpaksa

Meski berbahaya, jembatan gantung di magelang ini tetap dilewati warga

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 03 Juli 2021 | 08:58 WIB
Jembatan Gantung Seribu Janji Magelang, Warga: Takut Nyebrang Tapi Terpaksa
Warga menyebrangi “jembatan seribu janji” yang menghubungkan Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dan Kecamatan Kramat Utara, Kota Magelang. [suara.com/ Angga Haksoro Ardhi]

Saat melintas di tengah jembatan, goyangannya akan sangat terasa. Pengendara yang tidak terbiasa melintasi jembatan ini dapat tergelincir karena panik menarik rem mendadak.     

Kondisi jembatan yang memprihatinkan, sempat jadi bahasan warganet selama beberapa hari terakhir. Akun Instagram @magelang­_raya menguggah video dengan tulisan “Welcom to Jembatan Seribu Janji…”

Jembatan ini berkali-kali dijanjikan akan dibangun, tapi hingga kini belum terealisasi. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bahkan pernah meninjau jembatan pada 4 April 2019.

Usai memberikan orasi ilmiah di Universitas Tidar Kota Magelang, Menteri Basuki meninjau jembatan itu. Dia menyampaikan janji jembatan akan segera dibangun.

Baca Juga:Ya Ampun! Jembatan di Magelang Ini Diberi Nama 'Seribu Janji', Alasannya Bikin Miris

Warga menyebrangi “jembatan seribu janji” yang menghubungkan Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dan Kecamatan Kramat Utara, Kota Magelang. (suara.com/ Angga Haksoro Ardhi).
Warga menyebrangi “jembatan seribu janji” yang menghubungkan Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dan Kecamatan Kramat Utara, Kota Magelang. (suara.com/ Angga Haksoro Ardhi).

Jembatan Berbahaya dan Jalan Rusak

Memang jembatan ini bukan satu-satunya akses penghubung Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dengan Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.

Sekitar 5 kilometer dari titik jembatan gantung Kramat terdapat jembatan gantung lainnya yang kondisinya lebih baik. Sedangkan letak jembatan permanen yang menjadi jalur utama penyebrangan Bandongan-Kota Magelang, letaknya lebih jauh lagi.

Kepala Desa Rejosari, Muhamad Badarodin mengatakan, jarak jembatan gantung di Dusun Tambak Watu ke balai desa sekitar 2,5 kilometer. Hampir seluruh jalan akses antar dusun masih berupa cor beton 2 tapak.

Sedangkan jalan Kali Salak yang menuju jalan utama Bandongan-Windusari kondisnya rusak parah. Warga Rejosari yang hendak menuju Kota Magelang, hanya punya pilihan: melintasi jalan rusak dengan jarak tempuh jauh atau menyebrang jembatan gantung yang kondisinya membahayakan.

Baca Juga:Tak Sanggup Melayani Pasien Covid-19, IGD RSUD Tidar Kota Magelang Tutup

“Harapan kami jembatan penghubung di Dusun Tambak Watu itu segera diperbaiki. Akses jalan itu menjadi penghubung ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga Desa Rejosari,” ujar Muhamad Badarodin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak