SuaraJawaTengah.id - Istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan beberapa kali aktif membuat cuitan di Twitter berkaitan dengan pandemi.
Bahkan tak sedikit cuitan mantan artis tersebut yang memberikan kritik keras kepada pemerintah. Hanya saja, pakar politik LIPI Wasisto Raharjo Jati menyinggung sikap Annisa yang gemar buka tutup gembok Twitter.
Annisa sering diserang netizen, sampai kemudian dia memilih mengunci Twitter-nya. Menurut Wasisto, sikap Annisa Pohan yang gemar buka tutup gembok Twitter tentu menandakan ada sesuatu yang terjadi pada dirinya berkaitan dengan suaminya AHY.
Baginya, itu berarti ada ruang privasi yang mulai terganggu dengan serbuan netizen padanya. Padahal idealnya sebagai bagian dari keluarga publik, profilnya sebaiknya terbuka untuk khalayak.
Baca Juga:9 Potret Annisa Pohan Siraman 16 Tahun Lalu, Riasan Wajah Bikin Salah Fokus
“Kalau kita lihat dia sering buka tutup, menunjukkan ada ruang privasi di hatinya yang terganggu. Atau dia tak tahan melihat kata-kata netzien yang terlalu ekspresif ketika mengutarakan pesan,” kata Wasisto dilansir Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (22/7/2021).
Sebenarnya sebagai manusia biasa, kata dia, tentu sikap yang ditampilkan Annisa sangatlah wajar, manakala tak tahan dengan kritikan.
Apalagi Annisa Pohan seorang istri AHY yang bagian dari elite. Di tengah posisi berseberangan dengan Pemerintah, maka preasure yang diterima bakal amat kuat.
Untuk itu, Wasisto menyarankan agar ada baiknya Annisa Pohan lebih baik puasa komentar kalau ujung-ujungnya tak terima ketika mendapat banjir kritikan di ruang publik. Sebab bisa jadi sikap yang kerap dipertontonkan Annisa Pohan ke depan menjadi blunder bagi AHY, Demokrat dan keluarga SBY.
Karena terkadang serangan netizen atau buzzer ini kerap dijadikan trik lawan politik untuk melihat apakah ada kelemahan yang diperlihatkan mereka ketika sisi individunya diserang.
Baca Juga:Intip 5 Potret Rumah Anak Presiden, Siapa yang Paling Mewah?
“Ada baiknya mereka (istri elite) tidak terlalu aktif, karena bagaimana pun ketika lempar cuitan, status mereka akan dilihat langsung sebagai representasi sebagai elite," paparnya.
“Sebaiknya mentalitas ditempa dulu, bisa berpuasa untuk tidak sampaikan opini tertentu yang bisa memancing kritik bagi para netizen kalau dia tidak kuat,” katanya.
Sebagai trik positioning positif, Wasisto menganjurkan ada baiknya sebagai istri seorang politisi menampilkan aksi mendukung dari sisi lain. Dia mencontohkan istri Gus Dur yang kerap berbicara mengenai pluralisme, lalu istri Jokowi yang acap promosi kerajinan nasional.
Alhasil buah yang diperoleh kemudian adalah apresiasi dari publik. Tidak sekadar nyinyir cenderung kontroversi yang bisa jadi akan jadi polemik.
“Karena kalau sudah begitu rentan diserang,” ujar dia.
Wasisto lantas menyinggung sikap Annisa yang dibilang mirip-mirip dengan mendiang istri SBY Ani Yudhoyono. Namun jika Ani lebih menahan diri karena pertimbangan protokoler, Annisa justru nampak responsif dan cenderung terbuka membuat perdebatan.
“Dalam konteks ini kemiripan yang ada di beliau ini, saya tangkap mirip dengan Ani Yudhoyono saat menanggapi isu. Tetapi Ani lebih tenang,” katanya.