SuaraJawaTengah.id - Yenny Wahid memutuskan mundur dari jabatan Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero).
Pengunduran Yenny Wahid diungkapkannya lewat akun twitter pribadinya @yennywahid yang diunggah pada hari ini, Jumat (13/8/2021).
Keputusan itu dinilai koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M Massardi cukup tepat. Bahkan dirinya berharap bisa diikuti tokoh NU lainnya yang menjabat komisaris BUMN.
“Waktu itu saya sudah mengusulkan agar teman-teman NU menarik diri dari pemerintahan, karena tidak membawa keuntungan, uangnya tidak seberapa tapi mudaratnya itu besar sekali,” kata Adhie Massardi, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga:Yenny Wahid Mundur dari Komisaris Garuda Indonesia, Alasannya Menohok
Menurutnya, pada kondisi saat ini secara garis besar perusahaan BUMN dalam kondisi merugi. Tetapi, hanya BUMN yang memiliki pejabat dari kalangan NU yang menjadi sorotan publik.
Ia pun menilai, Menteri BUMN Erick Thohir sengaja menarik tokoh-tokoh NU sebagai bumper kerugian BUMN.
“Semua BUMN itu merugi karena dikorupsi sama tata kelola yang ngaco, kemudian Erick sebagai Menteri BUMN tidak memiliki kapasitas untuk mengurusi BUMN jadi orang-orang NU itu hanya dipakai sebagai bumper,” ujar Adhie.
Selain Yenny Wahid, kata Adhie Massardi, tokoh NU itu yakni Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang duduk sebagai Komisaris PT Kereta Api Indonesia.
“Seperti Ketua PBNU Kiai Said di PT KAI, kemudian Yenny di Garuda, yang menjadi bumper ini kan yang menjadi sorotan yang ada orang NU, padahal semua BUMN itu merugi,” pungkasnya.
Baca Juga:Felix Siauw Klaim Sistem Islam Minim Kecurangan, Tokoh NU Ungkap Fakta Lain
Untuk diketahui, Yenny menjabat Komisaris Independen Garuda Indonesia Sejak 22 Januari 2020. Diangkatnya Yenny, untuk melindungi dan memperjuangkan citra perempuan di maskapai pelat merah tersebut.
Sumber: Terkini.id