SuaraJawaTengah.id - Pembangunan terminal penumpang Bandara Bloram Blora diketahui sudah mencapai 90%.
Koordinator Pembangunan Bandara Ngloram menyampaikan bandara yang tidak aktif selama 34 tahun ini segera membuka aksesibilitas ke Kabupaten Blora dan sekitarnya pada 2021.
Pembangunan Bandar Udara Ngloram ini diharapkan mendorong naik ekonomi daerah. Setelah rampungnya pembangunan terminal penumpang yang sedang dikebut untuk segera selesai.
Selanjutnya secara bertahap akan melalui empat tahap pembangunan, yaitu tahap 1, runway diperluas hingga 1.400 x 30 m, apron 84 x 60 m, serta pembangunan terminal penumpang akan seluas 2.400 m² dengan kapasitas <50.000 penumpang/tahun.
Baca Juga:Bupati Blora Usul Bandara Ngloram Dinamai Abdurrahman Wahid, Ganjar: Saya Setuju
Tahap 2 pada pengembangan, runway akan menjadi 1.600 x 30 m, apron menjadi 127 x 90 m, kemudian terminal penumpang menjadi 2.013 m² dengan kapasitas 138.562 penumpang/tahun.
Pada tahap 3, runway direncanakan menjadi 1.850 x 45 m, apron menjadi 168 x 90 m, dan terminal penumpang menjadi 3.726 m² dengan kapasitas 237.390 penumpang/tahun.
Pada tahap terakhir, runway akan diperluas menjadi 2.000 x 45 m, apron dikembangkan hingga seluas 168 x 90 m, yang akan difasilitasi untuk dapat menampung 4 pesawat ATR 72-600 serta dua pesawat Boeing 737-600. Terminal penumpang akan memiliki luas 5.216 m² dengan kapasitas 420.551 penumpang/tahun.
Bandara Ngloram sebelumnya dikhususkan mendukung industri minyak dan gas di Cepu dan sekitarnya. Kemudian pada 2018 terjadi peralihan aset dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ke Kementerian Perhubungan, untuk dijadikan bandara umum.
Sumber: Solopos.com
Baca Juga:Tak Hanya Jogo Tonggo, Ganjar ke Blora Serukan Gerakan Eling lan Ngelingke