Ini Fakta-fakta Pekalongan Terancam Tenggelam

Kota Pekalongan terancam tenggelam, setiap tauhunnya permukaan tanah mengalami penurunan, bagaimana pemerintah melihat kondisi ini?

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 01 September 2021 | 13:56 WIB
Ini Fakta-fakta Pekalongan Terancam Tenggelam
Foto udara perumahan warga terendam banjir di Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Banjir rob yang hampir setiap hari terjadi tidak hanya menggenangi jalan, tapi juga masuk ke dalam rumah. Warga pun harus berkali-kali meninggikan lantai rumahnya agar tidak tenggelam oleh rob.‎ Alhasil, terdapat sejumlah rumah warga yang kondisinya terlihat bertambah pendek.

"Upayanya warga agar rumahnya tidak tenggelam sesuai kemampuan ekonomi masing-masing. Kalau saya, sudah empat kali meninggikan rumah. Patokannya ketinggian banjir terakhir seberapa, saya tinggikan lebih dari itu, biar kalau ada banjir lagi sudah aman," ungkap Ketua RW 10 Kelurahan Panjang Baru, ‎Dani.

Menurut Dani, jika peninggian lantai tersebut tidak dibarengi dengan peninggian atap‎, maka tinggi pintu rumahnya hanya menyisakan setengah meter alias bertambah pendek.

"Peninggian sudah sampai 60 persen, separuh rumah. Kalau atasnya tidak ditinggikan juga, rumah jadi pendek," ujarnya.

Baca Juga:Banjir Rob Terus Terjadi, Rumah di Demak Kian Pendek, Ancaman Tenggelam Semakin Nyata

Dani mengungkapkan, genangan rob yang hampir setiap hari terjadi juga menimbulkan kerusakan pada sepeda motor dan barang-barang elek‎tronik. "Barang-barang yang ada besinya cepat rusak karena terendam rob," ujarnya.

5. Badan Geologi Tambah Patok‎ Penanda Penurunan Muka Tanah

Badan Geologi Kementerian ESDM menambah patok penanda untuk memantau dan menghitung laju penurunan muka tanah di Kota Pekalongan. ‎Terdapat 12 patok penanda baru yang akan dipasang.

Belasan patok itu akan dipasang di empat titiik lokasi. Masing-masing lokasi dipasang tiga buah patok. Empat lokasinya yakni di Kelurahan Panjang Baru dan Degayu, Kecamayan Pekalongan Utara; Kelurahan Sentono, Kecamatan Pekalongan Timur; serta Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.

"‎Penambahan patok penanda penurunan muka tanah saat ini sudah dalam tahap pengukuran sesimik. Untuk lokasi pemasangan tepatnya, kedalamannya sampai berapa, kami masih melihat hasil geolistrik," ujar Kepala Bappeda Kota Pekalongan Anita Heru Kusmorini.

Baca Juga:Diiming-imingi Pekerjaan, Wanita Asal Pekalongan Malah Dijarah dan Jadi Korban Pemerkosaan

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini