Pegiat Wisata Capek dengan Simulasi, Yoyok Sukawi Singgung Soal Potensi Desa Wisata

Pegiat wisata menjadi yang terdampak dengan aturan kebijakan PPKM

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 16 September 2021 | 12:36 WIB
Pegiat Wisata Capek dengan Simulasi, Yoyok Sukawi Singgung Soal Potensi Desa Wisata
Bersepeda di Desa Wisata Dekat Candi Borobudur. (Dok. Tiket.com)

Sementara itu, Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edwar Alfian mengatakan, uji coba pembukaan lokasi wisata untuk umum lebih efektif dibandingkan pelaksanaan simulasi.

Bahkan pengelola DTW di Magelang seperti Ketep Pass, sudah setahun lalu menjalankan simulasi seperti yang ditawarkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.  

“Jadi ora kanggo gawe. Apakah tidak berguna selama ini yang sudah mereka lakukan sendiri, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Sekarang kok harus simulasi terus,” kata Edwar, Selasa (31/8/2021).

Pada Juli 2020 Ketep Pass pernah melakukan simulasi pembukaan destinasi wisata. Simulasi dihadiri Dinas Pariwisata Provinsi Jateng, Kementerian Pariwisata, dan Badan Otoritas Borobudur (BOB) sebagai penyelenggara kegiatan.

Baca Juga:Indisipliner, PSIS Jatuhi Sanksi buat Striker Brasil Bruno Silva

Simulasi saat itu dipantau Tim Gugus Tugas Covid (sekarang bernama Satgas Penanganan Covid) Kabupaten Magelang. Pengelola wisata mendapat pelatihan serta bimbingan teknis soal adaptasi kenormalan baru maupun CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability).

“Jadi kami sudah menempuh simuasi itu pada tahun lalu. Artinya, pengelola daya tarik wisata sudah dilatih dan dievaluasi untuk memenuhi standar tersebut. Ketep Pass sudah melakukan self declare soal adaptasi kenormalan baru,” ujar Edwar.

Edwar mengklaim, baru sektor pariwisata yang memiliki standar pencegahan Covid sedemikian detil. “Tapi kenapa pariwisata selalu dibeginikan. Simulasi lagi, menunjukan bahwa Pemprov Jateng tidak mempercayai apa yang telah dilakukan pemerintah kabupaten.” [Angga Haksoro]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini