SuaraJawaTengah.id - Vaksinasi terus digenjot oleh pemirintah. Kelompok masyarakat ikut berperan mempercepat pemberian vaksin terhadap warga. Salah satunya adalah relawan Pro Jokowi (Projo).
DPC Projo Kota Semarang berkomitmen membantu pemerintah dalam melakukan percepatan vaksinasi. Salah satunya dengan menggelar vaksinasi untuk 1.300 orang di Kawasan Kota Lama, Kamis (14/9/2021).
Ketua DPC Projo Semarang, Agus S Winarto mengaku masih belum puas dengan capaian vaksinasi untuk 1.300 orang. Dalam waktu dekat ini, pihaknya berencana kembali menggelar vaksinasi.
"Setelah ini kami menyasar warga di kampung-kampung dan para lansia yang masih enggan mengikuti vaksin," ucapnya.
Baca Juga:Terancam Sanksi Pidana, Pemilik Sertifikat Vaksin COVID-19 Palsu Diburu Polisi
Rencananya, lanjut Agus, pihaknya akan melakukan jemput bola. Mendatangi warga yang belum divaksin, untuk mengikuti vaksinasi.
"Kalau perlu diberi semacam stimulan, kami akan melakukan itu supaya upaya pemerintah untuk menciptakan kekebalan komunal bisa segera tercipta. Kemudian agar ppkm hilang dan kegiatan ekomoni kembali seperti biasanya," harapnya.
Dia menegaskan, vaksinasi gratis ini ditujukan untuk seluruh masyarakat. Tidak melihat afiliasi partai politik atau hanya diperuntukan bagi pendukung Presiden Jokowi saja.
"Semua orang yang belum vaksin, kita tidak pernah melihat siapa orangnya mau kaya kaya, miskin, pengusaha, karyawan, buruh semua boleh ikut. Sebab untuk menciptakan kekebalan komunal itu dilihat dari kuantitas," tegas dia.
Terkait alokasi vaksin, Agus akan terus berkoordinasi dengan DPP Projo pusat. "Tentunya dengan dukungan TNI/Polri dan Kementerian Kesehatan," cetusnya.
Baca Juga:Sekitar 60-70 Persen Warga Gunung Samarinda di Balikpapan Sudah Divaksinasi, Ini Buktinya
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang meninjau pelaksanaan vaksinasi di DPC Projo, menuturkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 92 persen warganya sudah divaksin.
"Dari 1,3 juta warga yang menjadi target vaksin, sudah 92 persen atau kurang lebih 1,2 jutaan untuk vaksin tahap pertama. Sedangkan untuk vaksin tahap kedua kurang lebih 57 persen atau 750 ribuan.