Ia sempat pasrah. Kardi sudah menganggap hidupnya sudah tamat. Hingga akhirnya di tahun 1978, ia dibebaskan dari Pulau Buru.
Ia pulang ke rumah. Melihat anak-anaknya yang sudah dewasa dan sebagian sudah berkeluarga.
Meskipun 12 tahun dipenjara, ia bersyukur masih diberi kesempatan hidup. Dibandingkan ribuan orang tak bernama lainnya yang dibunuh tanpa peradilan. Tanpa keadilan.
"Kalau dendam tidak. Tapi yang aku sayangkan tidak bisa melihat anak-anakku tumbuh," tandasnya.
Baca Juga:Kisah Kelam G30S PKI di Sumut, Prahara Politik Berujung Pembantaian Massal
Kontributor : Fadil AM