Waspada Banjir dan Gelombang Panas, WMO: Cuaca Ekstrem adalah Normal Baru

Banjir dan gelombang panas sering kali terjadi, cuaca ekstrem kini harus dihadapi dan menjadi normal baru

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 November 2021 | 14:03 WIB
Waspada Banjir dan Gelombang Panas, WMO: Cuaca Ekstrem adalah Normal Baru
Ilustrasi Banjir. Banjir dan gelombang panas sering kali terjadi, cuaca ekstrem kini harus dihadapi dan menjadi normal baru. (Pixabay.com/Hermann)

SuaraJawaTengah.id - Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dilanda cuaca ekstrem. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. 

Namun, cuaca ekstrim sepertinya harus menjadi hal yang normal dan dijalani masyarakat di Indonesia.  

Menyadur dari BBC Indonesia, Peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem, termasuk gelombang panas yang kuat dan banjir yang menghancurkan kini menjadi keadaan normal baru, kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Laporan Keadaan Iklim untuk tahun 2021 menyoroti dunia yang "berubah di depan mata kita."

Baca Juga:Selama Jabat Gubernur, Anies Baru Tahun Ini Targetkan Penanganan Banjir di Jakarta

Suhu rata-rata 20 tahun dari tahun 2002 berada di jalur untuk melebihi 1 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri untuk pertama kalinya.
Dan permukaan laut global naik ke ketinggian baru pada tahun 2021, menurut penelitian tersebut.

Angka-angka terbaru untuk tahun 2021 ini dirilis lebih awal oleh WMO bertepatan dengan dimulainya konferensi iklim PBB di Glasgow yang dikenal sebagai COP26.

Laporan Keadaan Iklim memberikan gambaran tentang indikator iklim termasuk suhu, peristiwa cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan kondisi laut.

Studi ini menemukan bahwa dalam tujuh tahun terakhir termasuk tahun ini kemungkinan akan menjadi rekor terpanas bumi karena gas rumah kaca mencapai rekor konsentrasi di atmosfer.

Kenaikan suhu yang menyertainya mendorong planet ini ke "wilayah yang belum dipetakan" kata laporan itu, dengan peningkatan dampak di seluruh bagian Bumi.

Baca Juga:Banjir Surut, Warga Cipinang Melayu Balik ke Rumah Bersih-bersih

"Peristiwa ekstrem adalah normal baru," kata Prof. Petteri Taalas dari WMO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini