Barongsai Pernah Dilarang Saat Order Baru dan Disebut Pertunjukan Setan, Ini Kisah Liem Hauw Sian Merawat Tarian Singa

Perayaan imlek sangat identik dengan pertunjukan barongsai, ini kisah Liem Hauw Sian Merawat Tarian Singa

Budi Arista Romadhoni
Senin, 31 Januari 2022 | 09:00 WIB
Barongsai Pernah Dilarang Saat Order Baru dan Disebut Pertunjukan Setan, Ini Kisah Liem Hauw Sian Merawat Tarian Singa
Dimas Sandi Ironi (65 tahun) pembuat barongsai di Kota Magelang. [suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Bulu-bulu barongsai yang halus misalnya, harus didatangkan dari Jakarta. Harga bulu-bulu itu lebih mahal dari harga kain bahan pakaian atau celana.

Uang pembuatan barongsai diambil dari kas kelompok yang disisihkan dari honor pertunjukan.

Hingga kini, Dimas Sandi Ironi alias Liem Hauw Sian masih rajin menyambangi club barongsai binaannya. Kehilangan kaki kanan akibat kekurangan albumin menahun tidak menyurutkan semangat Sandi mengajarkan kesenian yang dicintainya itu.

Kekurangan albumin dalam waktu lama menyebabkan jaringan pembuluh darah di kaki kanan Sandi mati perlahan. Dimulai dari kebas di kelingking yang menjalar ke jari kaki lainnya.   

Baca Juga:Imlekan Nonton Wayang Potehi di Klenteng Tri Dharma Hong Tik Hian Surabaya

Semula Sandi menganggap biasa kebas di kelingkingnya. Setelah kebas tidak mereda selama 3 hari, Sandi baru curiga ada yang tidak beres dengan jari kakinya.

“Warna kelingking berubah lebih merah dibanding jari lainnya. Lama-lama hitam. Lalu jari lainnya juga ikutan memerah dan jadi hitam.”

Setelah dirujuk ke RS dr Sarjito, Sandi divonis kekurangan albumin akut. Kekurangan protein menyumbat aliran darah ke kakinya yang mulai mati rasa sehingga terpaksa diamputasi.

Sejak saat itu, Sandi menggunakan kursi roda dan sepeda motor modifikasi untuk membantu mobilisasi.

Sandi sempat menunjukkan betapa dia masih gesit naik-turun dari motor modifikasi. Mengendarai motor bebek khusus penyandang disabilitas ini, Sandi hampir tiap hari menyambangi pedagang sego kluban langgannya di Pasar Rejowinangun.

Baca Juga:Koleksi Busana Warna Khas Imlek di Uniqlo, Bikin Tahun Baru Terasa Hangat dan Spesial

“Seharusnya saya sudah istirahat. Tapi saya nggak mau kesitu, nanti saya pikun. Kita nggak bisa happy ketemua teman. Otaknya pikun. Saya ingin mengelola (barongsai) terus dengan segala kekuatan dan kemampuan saya.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini