SuaraJawaTengah.id - Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Naya menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, hari ini Rabu (9/3/2022).
Pada pertemuannya dengan Ganjar itu, Dubes Singapura kesengsem dengan investasi di Jateng terutama di Kendal Industrial Park.
"Bincang-bincang antara Singapura sama Jawa Tengah. Kami sudah ada cukup lama investasi dari Singapura ke Jawa Tengah. Menurut saya, ini (investasi Singapura di Jateng) masih urutan ketiga," kata Anil usai bertemu Ganjar di kompleks kantor Gubernur Jateng.
Di antara yang dibicarakan antara keduanya adalah soal rencana investasi Singapura di Kendal Industrial Park. Anil mendapat informasi dari gubernur, bahwa saat ini progres di Kendal Industrial Park juga sangat bagus. Tercatat sudah ada 69 investor di sana dan terdapat Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu.
Baca Juga:Marak Investasi Ilegal, Ganjar Ingin OJK Beri Edukasi Masyarakat
"Ratusan pekerja. Ada Politeknik yang berikan Skill Screening untuk masyarakat dan student (mahasiswa) yang ada di sana agar perusahaan-perusahaan, investor-investor yang masuk itu, bisa mendapatkan workpost dari student yang belajar di Politeknik," sambungnya.
"Kami tadi diskusi, dari momentum itu agar bisa dapat lebih banyak invesment (investasi) dari Singapura maupun lewat Singapura untuk Industrial Park (Kendal Industrial Park)," pungkasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Singapura memang serius untuk sama-sama mengembangkan Kendal Industrial Park ini. "Tadi dubes menyampaikan dan kami sambut dengan senang. Karena ini tidak hanya sekadar invest cari untung tapi bagaimana mengembangkan kawasan termasuk mengembangkan masyarakatnya," kata Ganjar usai bertemu Dubes Singapura.
Pihaknya meminta masyarakat Kendal menyiapkan diri. Misalnya belajar desain, engineering, hingga belajar menjadi bagian dari penjualan (mensublisensikan) yang ada di Kendal Industrial Park.
Ganjar berharap akan banyak sekolah kejuruan yang bisa mensuplai tenaga yang dibutuhkan. Termasuk bisa bikin desain perencanaan tenaga kerja yang ada di kawasan akan seperti apa, berapa jumlahnya, dan kapan dibutuhkan. Serta nantinya bisa dilakukan rekrutmen umum.
Baca Juga:Rencana Pemerintah Bebaskan Syarat Antigen dan PCR, Ganjar: Mudah-mudahan Sudah Masuk Perhitungan
Adapun yang sampai saat ini menjadi pekerjaan rumah bersama adalah perihal infrastruktur transportasi seperti pelabuhan, dan transportasi darat yang ada di sana. "Intinya, barang keluar masuknya harus gampang. Kapasitas juga cukup besar sehingga mereka mendapatkan jaminan, ya investasi di sana memang menarik," harapnya.
Tugas berikutnya dari pemerintah adalah memastikan pelayanan yang mudah, murah, cepat serta semua pihak agar menjaga integritas.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri mengatakan, nilai investasi Singapura di Jateng masuk urutan nomor tiga terbesar setelah Jepang, dan Korea Selatan.
"Jadi tetap terbesar. Investasi terbesar (Singapura) yaitu sektor perumahan, kawasan industri, industri makanan, peternakan, tekstil dan lainnya. Total nilai investasi 135 juta US Dolar sampai dengan tahun 2021," ujarnya.