"Sementara ini kami manfaatkan dari yang sudah dibebaskan. Diharapkan nanti bisa tersambung, tidak spot-spot terpisah jadi bisa fokus di areal ini," ujarnya.
Ia menjelaskan saat ini proyek fisik Bendungan Bener masih menyelesaikan terowongan pengelak yang direncanakan rampung pertengahan tahun 2023.
Kemudian baru dilaksanakan pembangunan main dam yang membutuhkan material batuan dari desa Wadas.
Percepatan proses yang dilakukan, diharapkan menghilangkan anggapan masyarakat mengenai dugaan lahan warga di Wadas tidak dibayar.
Baca Juga:BBWS Serayu Opak Targetkan Ganti Untung Wadas Dibayar Pemerintah Seminggu Sebelum Lebaran
" Diharapkan masyarakat tidak mudah termakan isu yang mengatakan terjadi perampasasan tanah di Wadas atau lahan warga yang digunakan tidak akan menerima ganti rugi. Saya pastikan (ganti rugi) itu ada dan akan dibayarkan oleh pemerintah. Nilainya sangat menguntungkan warga," tandasnya.
Dia menambahkan, proyek Bendungan Bener merupakan proyek strategis nasional yang nantinya membawa kemanfaatan besar untuk warga Purworejo dan sekitarnya.
"Saat pembangunan nantinya akan ada proyek padat karya. Setelah jadi akan ada pembangkit tenaga listrik, pengairan untuk kepentingan irigasi yang lebih tertata dan sebagainya. Ekonomi warga juga bisa meningkat karena area ini juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata," terangnya.
Untuk itu, ia berharap dukungan seluruh lapisan masyarakat terkait kelancaran pembangunan Bendungan Bener.
Terkait dampak lingkungan ia mengungkapkan telah dilakukan penelitian secara komprehensif dan menegaskan proyek bendungan ini tidak akan berdampak pada sumber air alami yang ada disekitarnya.
Baca Juga:Situasi di Desa Wadas Berangsur Normal Meski Warga Akui Masih Trauma
"Sumber-sumber air itu letaknya jauh dari proyek. Sudah dilakukan penelitian oleh para akademisi dan tenaga ahli," terangnya.