Terkait proses, Ashar menerangkan, kotoran manusia di WC umum Kampung Bustaman ditampung di biogaster agar menghasilkan biogas.
“Penampungannya ada di bawah WC umum Kampung Bustaman, di sana kotoran diolah dan disalurkan ke biogaster untuk menghasilkan biogas," katanya.
Menurutnya ada beberapa biogaster di WC umum Kampung Bustaman, guna menampung kotoran.
"Ada beberapa biogaster, untuk menampung kotoran hingga menyalurkan biogas. Kami juga rutin melakukan kontrol hingga perawatan," ujarnya.
Baca Juga:Kasus Dua Jasad di Bawah Tol, Anak Sudah Jadi Kerangka, sang Ibu Dihabisi di Hotel
Ia menjelaskan, warga Bustaman masih memanfaatkan biogas tersebut untuk memasak ketika ada acara besar.
“Sebelum ada gas subsidi masyarakat banyak memanfaatkan biogas untuk memasak, bahkan para jagal hewan yang ada di kampung ini juga memanfaatkan biogas untuk memproses kulit binatang. Namun karena sudah banyak yang menggunakan gas subsidi, pemanfaatannya kami alihkan untuk kegiatan-kegiatan besar, misalnya hajatan warga, ataupun untuk memasak saat ada acara di balai RW," jelas Ashar.
Ia mengatakan, WC umum di Kampung Bustaman juga menjadi WC umum terbaik se-Indonesia pada 2008 lalu.
“Penghargaan itu karena pengelolaan sanitasi yang kami terapkan, dulunya warga buang hajat di kali sekarang sudah tidak ada. Ya karena ada WC umum di Kampung Bustaman, WC umum ini juga dimanfaatkan sekitar 300 warga," ujarnya.
Ia menambahkan, warga yang menggunakan WC umum untuk MCK dikenakan tarif Rp 700 rupiah.
Baca Juga:Keluarga Bidan Sweetha Berharap Pelaku Pembunuhan Dihukum Mati
“Dana tersebut untuk perawatan, selain itu sisa dana dikembalikan ke masyarakat lagi untuk kegiatan sosial,” imbuhnya.