"Kalau di China, Alqurannya itu tipis sekali jadi hanya 30 persen saja. Karena 60 persen, itu berisi ayat-ayat radikal. Hilang itu di China," ucap Jozeph melalui kanal youtubenya.
Jozeph pun meminta kepada masyarakat untuk tidak serta merta langsung menyalahkan Saifuddin Ibrahim. Seharusnya masyarakat terlebih dahulu mengkaji hal tersebut.
"Sih Saifudin ini emang orangnya menyebalkan. Tapi kalau dia tidak salah, jangan disalah-salahkan," paparnya.
Sependapat dengan Saifuddin Ibrahim, Jozeph justru menemukan lebih dari 300 ayat Al-Quran yang terindikasi sebagai biang kerok berkembangnya paham radikalisme.
"Setuju (300 ayat Alquran) di skip. Kalau dihilangkan memang sulit,"
"Sebetulnya lebih dari 300 ayat yang harus dihilangkan. Ayat-ayat yang cenderung rasis dan anti terhadap kelompok lain," tegasnya.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan