"Saya itu memang hobi melukis dari kecil. Awal mula lukisan film yang saya gambar judulnya Stone Cold. Film luar negeri bergenre action tersebut digambarkan sang pemeran tengah memegang pistol.
"Dulu pertama gambar kalau ga salah film Stone Cold. Waktu itu gambar saya digunakan untuk publikasi keliling menggunakan mobil bak. Saya gambar bintangnya sambil pegang pistol," katanya.
Jika ada film yang bergenre horor, Parsan sangat antusias dalam melukis. Pasalnya, ia bisa berkreasi lebih jauh dengan menambahkan unsur-unsur horor hingga lukisan lebih mengerikan dari film aslinya.
"Paling cepat itu kalau mengerjakan film horor. Karena digambarnya cepat. Kadang tak bikin lebih ekstrim. Kaya film Conjuring atau Kuntilanak, tak tambahin kaya darah-darah bercucuran begitu," imbuhnya.
Sementara itu, Humas Bioskop Rajawali, Eny Kuswati menjelaskan dengan adanya lukisan poster film, menjadi pembeda dengan bioskop terkenal lainnya. Karakter kuat inilah yang kemudian menjadi perbincangan banyak orang di media sosial karena dinilai unik.
"Karena itu kan unik, juga menjadi pembeda bioskop yang lain. Agar ada nilai seni nya tersendiri. Jadi karakternya kuat," ungkapnya.
Meski bangunannya masih asli sejak awal pertama kali berdiri, interior gedung bioskop ini sudah mengalami renovasi untuk kenyamanan pengunjung. Dari yang awalnya kursi besi, hingga saat ini sofa dengan kapasitas penonton full mencapai 400 tempat duduk. Namun karena masih dalam masa pandemi, kapasitas yang bisa diisi sebanyak 280 an penonton.
Selain memiliki karakter kuat, penggunaan lukisan poster film juga dinilai lebih ramah lingkungan. Pasalnya, penggunaan poster cetak digital tidak bisa dipakai kembali.
Sebelum menggunakan triplek, Bioskop Rajawali juga pernah menggunakan media kain. Namun seiring berjalannya waktu dan untuk menekan angka pengeluaran, triplek menjadi pilihan tepat digunakan hingga saat ini.
Baca Juga:Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Bertambah 7.464, Jawa Tengah 828 Orang Terpapar
"Kalau pakai papan triplek ini bisa digunakan hingga 6-7 judul film. Setelah film selesai, langsung ditimpa pakai cat hitam dan digambar lagi film yang mau tayang. Ya bisa digunakan sampai setengah tahun lah," tutupnya.
Kontributor : Anang Firmansyah