Kala itu Agus menganut kepercayaan kejawen dan kerap mengikuti acara kajian yang digelar perkumpulan Theosofi.
"Karena saya merasa cocok dan nyaman dengan perkumpulan ini, yang diajarkan juga mengenai menjadi manusia saling menghormati dan tidak saling membenci," ujar Agus.
Menurut Agus, anggota Theosofi juga mengagumi sosok Gus Dur sebagai tokoh Pluralisme di Indonesia.
"Yang jadi kami panutan itu seperti sosok Gus Dur, beliau sangat menjunjung keberagaman dan menghargai perbedaan," ucap Agus.
Baca Juga:Ini Alasan Taisei Marukawa dan Carlos Fortes Gabung ke PSIS Semarang
Perkumpulan Theosofi di Indonesia pertama kali didirikan di Kabupaten Pekalongan pada 1900 silam. Hingga kini perkumpulan Theosofi Maisy tetap eksis di sejumlah daerah seperti Solo, Surabaya dan Yogyakarta meski dengan anggota yang sedikit.
Kontributor : Aninda Putri Kartika