SuaraJawaTengah.id - Para narapidana atau napi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Banjarnegara, Jawa Tengah Tengah belajar membaca Alquran.
Dengan khusyuk, puluhan napi mengikuti kelas mengaji di masjid Rutan.
Dibimbing oleh ustaz, para napi belajar membaca Alquran mulai dari Iqra.
Dengan adanya aktifitas tersebut, rumah tahanan yang lekat dengan kesan seram dan suram, kini tampak seperti pesantren.
Baca Juga:BRI Siapkan Layanan Penukaran Uang Selama Ramadhan
Para napi berbaris rapi lengkap memakai peci menyimak arahan ustaz.
Dengan suara lantang dan semangat, para napi mengikuti ustaz melafalkan huruf-huruf dalam Iqra.
Lantunan bacaan Iqra seketika menggema memenuhi lingkungan Rutan.
Salah satu napi Rutan Banjarnegara, CD mengaku dirinya bersyukur bisa belajar mengaji kembali.
CD menuturkan, dirinya sempat sudah bisa membaca Alquran hanya saja lupa karena tak pernah mengaji.
Baca Juga:Podcast On The Go Spesial Ramadhan: Acaraki, Cara Baru Minum Jamu Jaman Sekarang
"Bersyukur karena bisa belajar lagi, dulu sudah bisa membaca Alquran tapi karena salah pergaulan jadi lupa karena nggak pernah baca," ungkapnya usai mengaji, Rabu (6/4/2022).
Dalam proses belajar mengaji, CD bisa mengikuti materi dengan baik tanpa adanya kesulitan.
"Baik sih, karena sebelumnya udah bisa baca Alquran jadi ini tinggal mengingat lagi, sambil membetulkan bacaan," jelasnya.
Sementara napi lainnya berinisial A juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku dirinya menikmati proses belajar membaca Alquran.
"Bagus sih, bisa ikut belajar ngaji, kalau saya memang belum bisa baca Alquran jadi masih Iqra," katanya di tempat dan waktu yang sama.
Kepala Rutan Kelas II Banjarnegara, Karyono mengatakan, program belajar mengaji dibagi menjadi beberapa kelompok yakni yang sudah lancar membaca Alquran dan yang belum bisa atau dari Iqra.
"Jadi kami bagi beberapa kelompok, dari 110 napi laki laki-laki, 30 napi yang ikut kelas belajar mengaji mulai dari Iqra," jelasnya.
Ia menuturkan, belajar membaca Alquran dari Iqra adalah salah satu program pesantren kilat di Rutan selama bulan Ramadhan.
Hal itu diharapkan agar bisa meningkatkan ketaatan dan ketakwaan bagi umat muslim di bulan Ramadhan.
"Dan juga menciptakan kondisi yang tenang dan kondusif di lingkungan rutan sendiri, tentunya keluar dari sini jadi bisa membaca Alquran," imbuhnya.
Tak hanya belajar membaca Alquran saja, kegiatan pesantren kilat juga berisi kegiatan lainnya seperti tausiyah, salat tarawih, dan berlatih menulis Alquran.
Kontributor : Citra Ningsih