Melihat Langgar Kuno di Desa Ngrajek Magelang, Warisan Tuan Tanah Abdul Khamid, yang Sudah Lama Tak Terdengar Suara Azan

Langgar kuno di Magelang ini lama tak difungsikan setelah sang imam meninggal dunia

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 April 2022 | 12:05 WIB
Melihat Langgar Kuno di Desa Ngrajek Magelang, Warisan Tuan Tanah Abdul Khamid, yang Sudah Lama Tak Terdengar Suara Azan
Arsitektur langgar kuno milik keluarga besar Haji Abdul Khamid merupakan perpaduan gaya bangunan Jawa dan Belanda. (Suara.com/ Angga Haksoro Ardi).

Totok berencana kembali menghidupkan langgar kuno warisan keluarganya. Dia rindu suasana langgar yang dipakai warga untuk sibuk beribadah. 

“Nanti kalau ada rejeki mau saya fungsikan yang bawah sekalian. Kasihan orang-orang tua kalau harus naik-turun tangga,” kata Totok.

Selain aspek fungsi tempat ibadah yang dibutuhkan warga sekitar, langgar kuno ini menjadi saksi sejarah berkembangnya Islam di Desa Ngrajek.

Keberadaan langgar di kawasan pusat peribadatan Hindu-Budha masa lampau, menunjukkan betapa toleransi hidup dan tumbuh di tengah hubungan sosial masyarakat Jawa. 

Baca Juga:Tunggu Aturan Pusat, Kulon Progo Masih Batasi Kapasitas Tempat Ibadah 50 Persen

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak