SuaraJawaTengah.id - Kondisi air Sungai Serayu kembali keruh sejak Kamis (7/4/2020) dini hari. Ini kali kedua air Sungai Serayu keruh bercampur lumpur sejak pertama kali terjadi pada pekan lalu.
Kondisi tersebut menyebabkan ribuan ikan terdampar dalam kondisi lemas ke tepian sungai dan jadi rebutan warga.
Air lumpur yang berwarna abu-abu tersebut diduga akibat dari dibukanya pintu Waduk Mrica di Kabupaten Banjarnegara.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Banyumas, penyebab ribuan ikan mati dikarenakan kandungan amonia yang tinggi dari lumpur tersebut.
Baca Juga:Antisipasi Kemacetan Saat Lebaran 2022, Ini Jalur Alternatif Mudik ke Banyumas
Sejak Rabu (6/4/2022) sore, informasi dibukanya pintu Waduk Mrica sudah didengar oleh warga Kabupaten Banyumas. Hal itulah yang kemudian warga kembali berbondong-bondong ke tepian Sungai Serayu.
Kasibun (52), warga Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, mengatakan banyak warga yang sudah bersiap untuk menangkap ikan sejak Rabu (6/4/2022) sore.
"Sudah dari kemarin sore warga di sini (Bendung Gerak Serayu). Tapi ikan datang sekitar jam 4 pagi tadi. Kondisinya masih giras. Jam 6 baru pada minggir dengan kondisi lemas," katanya kepada Suarajawatengah.id, Kamis (7/6/2022).
Ikan yang terdampar ketepian pada hari ini, menurutnya tidak sebanyak pada saat Jumat (1/4/2022) lalu. Pada hari pertama, Kasibun berhasil menangkap ikan dengan total 10 kg. Sebagian besar ikan baceman yang merupakan hewan khas Sungai Serayu.
"Yang pertama itu saya dapat 10 kilogram. Tak bagikan ke tetangga sama masak sendiri. Tapi hari ini walaupun banyak, tapi tidak sebanyak yang pertama. Saya tadi nyari lagi cuma dapat 3 kg," jelasnya.
Baca Juga:Ini Jadwal Azan Magrib Waktu Buka Puasa di Purwokerto, Selasa 5 April 2022
Ia yang sehari-hari berdagang mie ayam di kawasan Bendung Gerak Serayu menjelaskan, pada pekan lalu dengan kondisi yang sama, banyak bangkai ikan mati yang tersangkut pintu bendungan.