Antisipasi 36,5 Juta Pemudik, Ini Skenario Pemprov Jawa Tengah Hadapi Lebaran 2022

Pemprov Jawa Tengah bersama para pemangku kepentingan terkait menyiapkan beberapa skenario penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 agar lancar, aman, dan nyaman

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 14 April 2022 | 04:29 WIB
Antisipasi 36,5 Juta Pemudik, Ini Skenario Pemprov Jawa Tengah Hadapi Lebaran 2022
Ilustrasi pemudik yang menggunakan sepeda motor. (Antara/ Puji Kurniasari)

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama para pemangku kepentingan terkait menyiapkan beberapa skenario penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 agar lancar, aman, dan nyaman.

"Skenario-skenario sudah disiapkan, yang perlu diantisipasi adalah jalur transportasi karena arus mudik 2022 diperkirakan volumenya akan lebih besar karena sudah 3 tahun tidak mudik akibat pandemi COVID-19," kata Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno dikutip dari ANTARA di Semarang, Rabu (14/4/2022).

Sekda menjelaskan bahwa berbagai persiapan menghadapi mudik 2022 akan melibatkan pihak terkait, seperti Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Kesehatan.

Dengan demikian,  diharapkan pelaksanaan mudik Lebaran 2022 berjalan lancar, serta penyebaran COVID-19 makin landai dan dapat dikendalikan, ketersediaan bahan bakar, dan bahan pokok masyarakat juga terpenuhi.

Baca Juga:Pemudik Wajib Isi eHAC, Ini Fungsi dan Cara Mengisi eHAC di Aplikasi PeduliLindungi

Menurut dia, banyak dampak positif bagi Provinsi Jateng terkait dengan kebijakan mudik ini karena ada pergerakan ekonomi dari Jakarta dan kota lainnya di Jateng.

Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan sebanyak 85 juta orang akan mudik ke berbagai daerah di Indonesia. Dari angka tersebut, tercatat sekitar 23,5 juta pemudik dengan tujuan ke Provinsi Jateng dan kurang lebih 13 juta orang akan melintasi wilayah Jateng.

"Jadi, antisipasi kami tidak hanya 23,5 juta orang, tetapi juga sekitar 13 juta pemudik yang melintas di Jateng. Ini perlu kesiapsiagaan semua pihak dan butuh koordinasi bersama karena nanti perpindahan manusia dari satu titik ke titik lain harus ada koordinasi dan sinergi dengan yang lain," ujarnya.

Berbagai persiapan tersebut, lanjut Sekda, memerlukan koordinasi lintas sektoral, baik dengan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, maupun Polri.

Tidak kalah penting juga, kata dia, penyiapan jalur-jalur alternatif untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan serta antisipasi mobilitas manusia di tempat-tempat wisata terkait dengan adanya libur cuti bersama yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga:Persiapan Mudik Lebaran 2022, Dishub Gunung Kidul Yogyakarta Laksanakan Ram Check

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro menyebutkan berbagai skenario pengaturan transportasi selama arus mudik dan balik Lebaran 2022, di antaranya saat arus mudik akan ada pemberlakuan one way atau satu arah di jalan tol dari arah barat.

Penerapan one way mulai 28 April sampai dengan 1 Mei 2022, sedangkan pada arus balik akan diberlakukan one way dari arah timur mulai 6 s.d. 9 Mei 2022.

Pada prinsipnya, saat ini rencana operasi yang melibatkan berbagai instansi terkait telah disiapkan, termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melalui Program Jogo Tonggo agar masyarakat yang melakukan mudik akan terdata di Posko Jogo Tonggo di desa/kelurahan masing-masing.

"Harapannya nanti di posko-posko Jogo Tonggo juga dapat memberikan memberikan pengertian kepada masyarakat yang nanti ada anggota keluarganya akan mudik sehingga keluarga yang di rumah juga antisipasi penukaran COVID-19 dengan melakukan vaksin ketiga terlebih dahulu. Ini sekaligus sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini