Tak Kalah Bahayanya dengan COVID-19, Pemerintah Ingatkan Cegah Penyakit Dengue dengan Berantas Larva Nyamuk

Penyakit Dengue tak kalah bahayanya dengan penyebaran COVID-19 saat ini. Masyarakat pun diminta waspada terhadap penularan tersebut

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 19 April 2022 | 13:43 WIB
Tak Kalah Bahayanya dengan COVID-19, Pemerintah Ingatkan Cegah Penyakit Dengue dengan Berantas Larva Nyamuk
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. Penyakit Dengue tak kalah bahayanya dengan penyebaran COVID-19 saat ini. Masyarakat pun diminta waspada terhadap penularan tersebut. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Penyakit Dengue tak kalah bahayanya dengan penyebaran COVID-19 saat ini. Masyarakat pun diminta waspada terhadap penularan tersebut. 

Dr. Asik Surya, MPPM dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat yang menemukan nyamuk di rumahnya untuk segera mencari dan memberantas larva demi mencegah penyakit Dengue.

"Kalau ada satu nyamuk di rumah, setidaknya ada jentik bisa 100-200, kalau dibiarkan seminggu lagi bisa bertambah 200 nyamuk," kata Asik dikutip dari ANTARA, Selasa (19/4/2022).

Nyamuk Aedes aegypti punya ciri-ciri berwarna hitam dengan bintik putih dan berbadan kecil. Nyamuk ini mengeluarkan sekitar 100 telur dalam sekali waktu, telurnya bisa bertahan hingga enam bulan di tempat kering. Perkembangan dari telur sampai menjadi nyamuk berlangsung selama 10 hari.

Baca Juga:Dianggap Langgar Hukum, Wajib Masker di Transportasi Umum di AS Disetop

Asik menjelaskan, siklus hidup nyamuk sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, curah hujan dan kecepatan angin. Indonesia sebagai negara tropis adalah tempat yang nyaman bagi nyamuk untuk berkembangbiak. Curah hujan yang tinggi juga mempermudah nyamuk untuk berkembang karena ada banyak genangan yang jadi tempat berkembang biak.

Untuk menanggulangi Dengue, perlu ada strategi percepatan. Dari sisi deteksi, harus ada penyelidikan epidemiologi setiap kasus yang ditemukan, skrining setiap demam di masa penularan di daerah berisiko.

Asik juga mengingatkan pentingnya menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Masyarakat dapat memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, memeriksa tempat penampungan air.

Penting juga untuk gotong royong membersihkan lingkungan dan meletakkan pakaian bekas pakai ke dalam wadah tertutup, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

"Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk sangat penting, terutama sebelum masa penularan, " kata dia. 

Baca Juga:Jepang Buat Sumpit Listrik Tingkatkan Asupan Natrium dan Berita Kesehatan Populer Lainnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini