Ini Lima Etika Berwisata yang Perlu Diperhatikan, Salah Satunya Patuhi Adat Istiadat Setempat

Saat berkunjung ke setiap tempat wisata, ada baiknya mengikuti aturan, menjaga kebersihan dan juga tidak merusak alam

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 28 September 2022 | 07:33 WIB
Ini Lima Etika Berwisata yang Perlu Diperhatikan, Salah Satunya Patuhi Adat Istiadat Setempat
Wisatawan duduk dan panjat stupa Candi Borobudur walau sudah dilarang. (Twitter/@OrangNgetweet)

SuaraJawaTengah.id - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendorong perkembangan pariwisata di Indonesia, salah satunya adalah dengan menjadi wisatawan lokal yang beretika dan menebar kebaikan.

Salah satu hal yang mendorong perkembangan pariwisata adalah etika pengunjung yang akan menjadikan destinasi tersebut nyaman dan aman.

Saat berkunjung ke setiap tempat wisata, ada baiknya mengikuti aturan, menjaga kebersihan dan juga tidak merusak alam.

Dikutip dari ANTARA pada Rabu (28/9/2022), berikut ini adalah lima etika wisatawan yang harus diketahui saat berlibur agar menjadi pahlawan kebaikan

Baca Juga:Puncak Kompe, Wisata Berjuluk Raja Ampat Kampar yang Butuh Bantuan Pemerintah

Menggunakan transportasi umum

Ilustrasi Naik Transportasi Umum.(Unsplash.com/Pradamas Gifarry)
Ilustrasi Naik Transportasi Umum.(Unsplash.com/Pradamas Gifarry)

Ketika melakukan perjalanan liburan, usahakan untuk menggunakan angkutan umum selama di tempat tujuan. Selain lebih murah, langkah ini juga dapat menghemat bahan bakar.

Patuhi adat istiadat setempat

Masyarakat suku Tengger ketika ritual labuh sesaji ke kawah Gunung Bromo saat upacara adat Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (1/8).
Masyarakat suku Tengger ketika ritual labuh sesaji ke kawah Gunung Bromo saat upacara adat Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (1/8).

Sebagai wisatawan yang belum tahu seluk beluk tujuan liburan yang disinggahi, sebaiknya mematuhi peraturan tertulis dan juga peraturan tidak tertulis.

Mematuhi peraturan yang berlaku di daerah tempat berwisata merupakan suatu tindakan yang patut diapresiasi, karena ikut menghargai dan menghormati lingkungan serta penduduk lokal.

Baca Juga:Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah World Tourism Day

Bawa kantong belanja

Ilustrasi kantong belanja. (Elements Envato)
Ilustrasi kantong belanja. (Elements Envato)

Untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, biasakan membawa kantong belanja sendiri. Pilih kantong belanja yang bisa dilipat dengan ringkas. Selain itu, pastikan sampah yang dibawa dibuang ke tempat semestinya. Membuang sampah pada tempatnya merupakan hal paling dasar dan sudah diajarkan sejak kecil.

Jika di tempat wisata tidak ada tempat sampahnya, pengunjung bisa menyimpan sementara di tas atau kantong pakaian. Meski terlihat sangat sederhana, langkah ini mempunyai dampak yang sangat besar bagi lingkungan serta kelestarian alam.

Lestarikan flora dan fauna

Taman Nasional Komodo. (Tim Pelaksana Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo)
Taman Nasional Komodo. (Tim Pelaksana Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo)

Jika tempat yang akan dikunjungi masuk dalam kategori wisata alam, jangan sampai merusak ekosistem flora dan fauna di tempat tersebut. Hindari untuk merusak tanaman atau mengganggu hewan yang ada.

Ramah, sopan, dan membantu warga setempat

Seorang wisatawan menikmati embun salju di kaki Semeru [Foto: Antara]
Seorang wisatawan menikmati embun salju di kaki Semeru [Foto: Antara]

Saat berlibur cobalah selalu bersikap sopan dan ramah dengan warga lokal. Dengan menerapkan sifat ini, warga lokal akan melakukan hal yang sama. Sikap ramah tidak hanya ditujukan kepada sesama, tetapi juga ke lingkungan sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini