SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah ditinggal istrinya Siti Atikoh sekolah di Jepang.
Selama istrinya di Jepang, Ganjar Pranowo pun harus mengurus dan menjaga putranya yang waktu itu masih kecil.
"Pengalaman yang menarik ketika istri saya sekolah di Jepang, anak saya masih kecil TK. Jadi, tiap malam saya membawa anak saya, terus pagi hari memandikan anak saya, tidur didongengin. Saya merasa jadi single parent," kata Ganjar Pranowo dikutip akun instagramnya, Kamis (20/10/2022).
Meski ditinggal dalam rentan waktu tak sebentar. Pria berusia 53 tahun itu mengaku tidak keberatan harus dan mendukung pendidikan istrinya.
Baca Juga:Siap Nyapres, Eh Ganjar Malah Diminta Seharusnya Keluar dari PDIP Secara Moral
"Dalam konteks gender mainstreaming, saya diajari sebenarnya peran laki-laki dan perempuan di rumah tangga sejajar, kecuali dia hamil, menyusui, menstruasi, saya enggak bisa. Itu sebenarnya yang kodrat, tetapi soal cuci piring, cuci baju, masak, sama," beber Ganjar Pranowo.
Lebih lanjut, Ganjar Pranowo kadang merasa kesal jika peranan Ibu Rumah Tangga (IRT) sering dipandang sebelah mata.
"Kalau saya tanya orang, ibumu kerja apa? Dijawab, ibu saya enggak kerja. Ibu saya ibu rumah tangga. Saya peringatkan dengan keras, ibumu itu orang yang paling hebat," ucap Ganjar Pranowo.
"Dia di rumah tangga menyiapkan segala sesuatunya. Jangan salah ya, ibu rumah tangga itu ibu yang terbaik untuk rumah tangga untuk keluarga," tandasnya.
Sontak saja cerita Ganjar Pranowo tersebut langsung dibanjiri dengan beragam komentar dari warganet.
Baca Juga:Tiru Aksi Ganjar Sidak Proyek, Bupati Kediri Tendang Gypsum Sekali Langsung Jebol Tuai Kritik Publik
"Masya Allah seneng sekali pak Ganjar menghargai ibu rumah tangga," ujar akun @andriratna**.
"Kok aku terharu ya pak," celetuk akun @tari_pu**.
"Idola banget sih bapak," ungkap akun @viviian**.
"Pemimpin yang hebat adalah yang memuliakan ibu dan istrinya. Salut sama pak Tugiman," sahut akun @suci.rahayu**.
Bahkan seorang Najwa Shihab memuji kepribadian Ganjar Pranowo dengan memberikan emoticon tepuk tangan.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan