SuaraJawaTengah.id - Kendaraan yang sudah lama tidak digunakan bisa berdampak pada flat spot, suatu kondisi saat tapak ban mengalami kerusakan atau keausan yang disebabkan oleh tekanan secara terus-menerus pada bagian ban yang sama.
National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono mengatakan kondisi flat spot dan kampas rem yang lengket akan mengganggu performa kendaraan.
"Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, kondisi tersebut bisa menimbulkan risiko yang berbahaya," kata Apriyanto dikutip dari ANTARA pada Jumat (21/10/2022).
Dia mengatakan secara fisik ban yang mengalami flat spot sulit untuk diketahui. Hal tersebut dikarenakan bagian yang mengalami flat spot berada pada bagian yang berkontak langsung dengan jalanan.
Baca Juga:Sebelum Membeli Ban Mobil, Pastikan Kalian Memperhatikan Ini
"Saat mengemudi, Anda bisa merasakan getaran, handling yang tidak nyaman, hingga dentuman halus,"imbuhnya.
Terdapat dua jenis flat spot yaitu permanen dan sementara. Jika flat spot permanen terjadi, maka ban harus diganti. Sedangkan jika flat spot sementara terjadi, fenomena ini bisa hilang ketika pengguna berkendara dan ban menjadi lebih panas.
Berikut lima kiat versi Hankook Tire yang dapat dilakukan pengemudi untuk mencegah flat spot pada ban kendaraan.
Gunakan penyangga ban
Apabila kendaraan tidak dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama, dengan menggunakan penyangga maka ban akan tetap bertahan pada bentuk aslinya, tidak membebani pada satu titik tumpu saja. Hal ini bisa mencegah terjadinya flat spot dalam cuaca apapun.
Baca Juga:EPTI Luncurkan Ban Mobil Listrik di GIIAS 2022
Namun, hindari kontak langsung sinar matahari terhadap ban karena sinar UV bisa merusak dan membuat ban menjadi kering.
Panaskan kendaraan secara berkala
Memanaskan kendaraan bagus untuk mesin agar tetap bekerja dengan baik dan kesehatan ban. Gunakan kendaraan Anda untuk berkeliling selama 5-7 menit di sekitar rumah. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga suhu ban agar tetap stabil sehingga struktur ban tersebut tidak berubah.
Naikkan tekanan angin pada ban
Sebelum meninggalkan kendaraan Anda, cobalah untuk menaikkan tekanan hingga ±3 psi, atau pastikan tidak melewati batas maksimal rekomendasi dari pabrikan. Hal ini diperuntukkan ketika Anda ingin menggunakan kendaraan setelah lama tidak digunakan dengan risiko yang lebih sedikit.
Cek tekanan angin secara berkala
Tekanan yang stabil dapat mengurangi kerusakan yang fatal. Jika tekanan angin pada ban sudah di bawah batas normal, Anda bisa segera mengisi tekanan anginnya.
Cek keausan ban pada simbol TWI (tread wear indicator) secara berkala
Berkurangnya tekanan angin pada ban dapat mempercepat keausan pada ban. Hal tersebut karena beban yang diterima oleh tapak ban akan menjadi lebih besar sehingga terjadi defleksi ban. Pengecekan ini dapat dilakukan minimal satu minggu sekali.