SuaraJawaTengah.id - Kerabat keluarga dan panitia pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono memesan 86 busana Jawi jangkep yang terdiri dari beskap, jarit, dan belangkon. Puluhan busana itu diproduksi oleh penjahit Suratman di Keprabon, Banjarsari, Solo.
Kerabat keluarga dan panitia pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu bakal menggunakan busana Jawi jangkep saat acara resepsi pernikahan Kaesang-Erina di Pura Mangkunegaran Solo pada Desember mendatang.
Mereka telah memesan busana Jawi Jangkep di tempat pembuatan busana jawa milik Suratman. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir menjadi salah satu panitia yang memakai busana Jawi Jangkep tersebut.
“Jumlah busana Jawi jangkep yang dipesan sekitar 86 busana. Nantinya, hanya dipakai panitia dan kerabat keluarga Presiden Jokowi,” kata seorang karyawan penjahit Busana Jawi Suratman, Warsito Wiyono, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (24/11/2022).
Baca Juga:Kabarnya Upacara Adat Ngunduh Mantu Kaesang Digelar di Loji Gandrung Solo
Warsito menyebut pembuatan busana Jawi jangkep dipesan pada September oleh keluarga Presiden Jokowi. Bahkan, Menteri BUMN, Erick Tohir, sudah mengukur lingkar kepala untuk belangkon pada bulan lalu.
Sementara, sebagian panitia pernikahan lainnya belum mengukur lingkar kepala belangkon maupun beskap. Menurut Warsito, ada tiga jenis beskap yang disiapkan yakni, atela, landung, dan krowok atau berlubang.
“Kalau untuk acara ngunduh mantu di Pura Mangkunegaran nanti memakai beskap krowok warna hitam. Untuk acara resepsi pernikahan memakai beskap atela,” ujarnya.
Sebenarnya, bahan busana Jawi jangkep pesanan kerabat keluarga Presiden Jokowi untuk pernikahan Kaesang di Solo nanti sudah komplet. Permasalahannya, sebagian besar panitia tidak berada di Solo melainkan di Jakarta.
Padahal, mereka belum mengukur lingkar kepala belangkon maupun beskap. Warsito menargetkan pembuatan belangkon, beskap, dan jarit rampung pada awal Desember.
Baca Juga:Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono: Kaesang akan Kenakan Jarit Cinde Saat Prosesi Siraman
“Waktunya cukup mepet karena acara resepsi pernikahan di Jogja pada 10 Desember. Selang sehari kemudian, digelar acara ngunduh mantu di Pura Mangkunegaran Solo. Jadi efektif kurang dari dua pekan,” ujar dia.