Tips Soal Hadapi Keuangan 2023, Perlu Menekuni Hobi yang Menghasilkan Pendapatan Tambahan

Tahun 2023 menjadi kekhawatiran sebagaian orang. Terutama masalah keuangan dan isu ekonomi global yang mengalami krisis

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 27 November 2022 | 18:41 WIB
Tips Soal Hadapi Keuangan 2023, Perlu Menekuni Hobi yang Menghasilkan Pendapatan Tambahan
Ilustrasi keuangan tidak sehat. Tahun 2023 menjadi kekhawatiran sebagaian orang. Terutama masalah keuangan dan isu ekonomi global yang mengalami krisis. (Freepik/Freepik)

SuaraJawaTengah.id - Tahun 2023 menjadi kekhawatiran sebagaian orang. Terutama masalah keuangan dan isu ekonomi global yang mengalami krisis. 

Namun demikian, Business Corporate Sales Divisi Penjualan BNI DigiGriya Zaza Paramita menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir untuk menghadapi tahun 2023, karena mereka dapat memanfaatkan kemampuan yang dimiliki untuk menambah penghasilan tambahan.

"Salah satunya adalah menekuni hobi yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan," kata Paramita dikutip dari ANTARA pada Minggu (27/11/2022). 

Dia mencontohkan, seorang dengan hobi fotografi bisa memanfaatkan hari libur seperti di hari Sabtu dan Minggu untuk freelance fotografi di acara pernikahan atau lainnya.

Baca Juga:Prospek Industri Keuangan di Tengah Ancaman Resesi dan Serangan Siber

"Yang penting tidak mengganggu jam kerja kita," ujar Zaza.

Digital Sales Tim Divisi Penjualan BNI DigiGriya Dio Nugraha Wismanahadi sependapat. Menurut dia, pendapatan tambahan dapat menjadi tabungan menghadapi tahun 2023

"Selain mencari pendapatan tambahan, kita juga bisa mencari investasi yang aman. Contohnya adalah Deposito, emas, surat berharga dan rumah," kata Dio.

Menurut dia, membeli properti dapat menjadi peluang yang tepat di tahun depan. Berdasarkan data dari laporan BI No. 24/309/Dkom yakni Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 1,94 persen lebih tinggi dibandingkan 1,66 persen pada triwulan sebelumnya.

Namun demikian, pada triwulan IV 2022, harga properti residensial primer diprakirakan mulai meningkat secara terbatas sebesar 1,65 persen.

Baca Juga:Belanja Negara Hingga Oktober Capai Rp2.351 Triliun, Didominasi Subsidi BBM dan Listrik

"Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi properti merupakan bentuk investasi yang aman," ujar Dio.

Dia mengatakan, akhir-akhir ini, membeli properti dirasa menjadi suatu hal yang cukup berat sebab harganya yang relatif tinggi, khususnya yang berlokasi di daerah metropolitan.

Meskipun begitu, di era saat ini sudah banyak platform yang membantu dan memudahkan dalam membeli hunian yang tersebar di berbagai daerah dan juga harganya yang kian bervariatif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini