Sewindu Kuda Pustaka Tetap Hidup, Merawat Semangat Cerdaskan Generasi Bangsa dengan Niat Ibadah ala Ridwan Sururi

"Kuda Pustaka teka, Kuda Pustaka teka, yee (kuda pustaka datang, kuda pustaka datang," sambut riuh gembira anak-anak SD N 2 Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 29 Januari 2023 | 13:40 WIB
Sewindu Kuda Pustaka Tetap Hidup, Merawat Semangat Cerdaskan Generasi Bangsa dengan Niat Ibadah ala Ridwan Sururi
Ridwan Sururi dengan kuda pustakanya mencatat peminjaman buku di SD N 2 Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - "Kuda Pustaka teka, Kuda Pustaka teka, yee (kuda pustaka datang, kuda pustaka datang," sambut riuh gembira anak-anak SD N 2 Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Senin (16/1/2023) pukul 09.00 WIB. Tiba-tiba raut muka puluhan anak SD berubah pada saat jam istirahat.

Sudah ratusan kali sejak akhir tahun 2014 anak-anak di SD setempat menikmati fasilitas perpustakaan gratis yang disediakan Ridwan Sururi melalui kuda pustaka. Dari zaman Luna sampai saat ini Jermanis (nama kuda) yang digunakan Ruri (sapaan Ridwan Sururi) untuk operasional kuda pustaka.

Meski rutinitas nirlaba yang dilakukan Ruri sudah berlangsung selama satu windu lebih, ia mengaku tidak pernah merasa bosan. Apalagi jika melihat senyum sumringah anak-anak ketika tiba di setiap sekolah yang ia kunjungi.

"Dari awal sampai sekarang itu ya masih tetap senang saja. Kalau lihat anak-anak bersemangat meminjam buku, semangat saya bertambah berkali lipat," kata pria bertopi koboy ini.

Baca Juga:Rumah Mualaf Pertama di Banyumas Raya Didirikan di Purbalingga

Setelah berjalan sewindu lebih, ada yang berubah dari penampilannya. Kini ia berambut gondrong. Tak ada maksud khusus, ia hanya ingin bernostalgia saat duduk di pelaminan beberapa dekade silam.

Selebihnya tidak ada yang berubah. Ia tetaplah bapak beranak empat yang ramah dan sederhana. Setelah melewati satu windu, kuda pustaka sempat mengalami pasang surut.

Terlebih saat pandemi, senyum ceria dari anak yang dilihatnya setiap pagi untuk sementara sirna. Dua tahun aktifitasnya sempat terhenti.

Kegiatan belajar mengajar secara daring, turut serta meliburkan Jermanis bertugas memanggul buku ke sekolahan.

"Paling pas pandemi ya ada satu-dua anak yang datang kerumah buat pinjam buku. Tapi ya berasa sedih banget. Soalnya tidak bisa beroperasi (kuda pustaka)," terangnya.

Baca Juga:Pertama Kali, Persibangga Purbalingga Ikut Piala Suratin U-15

Namun pada awal tahun 2022, harapan itu muncul kembali. Setelah kegiatan belajar kembali dimulai, topi koboy yang mangkrak di atas tumpukan buku selama dua tahun kembali ikut bertugas menghalau panas sekaligus ciri khas dari kuda pustaka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini