'Tujuan pengendalian elevasi Waduk Wonogiri dengan pelepasan debit melalui mekanisme pembukaan pintu spillway secara bertahap ditujukan untuk keamanan infrastruktur Bendungan Wonogiri dari bahaya overtopping atau pelimpasan air melalui puncak bendungan. Selain itu juga mencegah potensi terjadinya pelepasan debit banjir yang lebih besar di daerah hilir,” terangnya.
Ia menyampaikan bahwa outflow Wonogiri sempat diturunkan pada 17 Februari 2023 jam 11.00 WIB. Pihaknya juga sempat menurunkan outflow Wonogiri dari 280 m3/detik menjadi 200 m3/detik dan terakhir 100 m3/detik pada jam 15.30 WIB hari Jumat kemarin.
"Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban Bengawan Solo di bagian hilir. Namun, dalam perkembangannya elevasi waduk kembali naik hingga menyentuh level 137,07 m di jam 20.00 WIB. Sehingga, setelah berkoordinasi dengan BPBD di wilayah Solo Raya, PJT I kembali menambah outflow spillway mulai jam 21.00 WIB," terangnya.
Penambahan dilakukan dari semula 100 m3/detik menjadi 200 m3/detik, jadi total outflow setelah ditambah dari PLTA menjadi 250 m3/detik. Debit outflow ini dijaga konstan sampai dengan jam 13.00 siang (18/2).
Milfan menyampaikan bahwa pengendalian elevasi Waduk Wonogiri melalui pengaturan outflow ini akan terus dievaluasi kemudian dengan terus mempertimbangkan kondisi cuaca di hulu Waduk Wonogiri.
Selanjutnya, kondisi di hilir Bendungan Wonogiri sesuai dengan Pedoman Operasi yang berlaku serta dengan tetap mengkomunikasikan perkembangan yang ada kepada para stakeholder terkait.
"Selain berupaya untuk meminimalisir dampak yang terjadi, kami juga berusaha meringankan beban para korban terdampak banjir. Hari ini, Sabtu 18 Februari 2023 telah disampaikan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk para pengungsi," terang Milfan.
Bantuan yang diberikan berupa beras, telur, minyak goreng, mie instan, air mineral, biskuit, susu balita, gula, kecap, terpal dan sabun. Lebih lanjut, Milfan menjelaskan bahwa bantuan dari PJT I diserahkan di 4 titik di wilayah terdampak.
"Bantuan tersebut diterima oleh BPBD Kabupaten Wonogiri, BPBD Kabupaten Sukoharjo, Pos Pengungsi SD Joyotakan Surakarta, dan Desa Bener Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Harapan kami semoga kondisi segera teratasi dan para korban dapat segera kembali ke rumah mereka," ungkap Milfan mengakhiri.
- 1
- 2