Mengungkap Keunikan Emas di Tanah Banyumas yang Kini Membawa Petaka

Tambang emas itu berakhir petaka setelah delapan keberadaan penambang hingga saat ini belum ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 31 Juli 2023 | 20:23 WIB
Mengungkap Keunikan Emas di Tanah Banyumas yang Kini Membawa Petaka
Lokasi pengeboran penambangan emas yang dilakukan oleh 8 orang penambang di Banyumas. [Jatengnews.id/dok/SAR]

SuaraJawaTengah.id - Gegernya kabar penambang emas terjebak dalam lubang mengungkapkan beragam fakta keberadaan logam mulia yang berharga di tanah Banyumas.

Seperti diketahui, tambang emas itu berakhir petaka setelah delapan keberadaan penambang hingga saat ini belum ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Berbicara mengenai emas di ahli Geologi menyebut ada kondisi yang cukup unik dan menarik.

Dosen Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto,Dr. Sc. Fadlin, S.T., M.Eng menjelaskan, biasanya pembentukan emas dan logam berhubungan langsung dengan aktivitas gunung api tua atau purba.

Baca Juga:Tim SAR Terus Menggali Harapan di Sisa Satu Hari Waktu Pencarian 8 Penambang Emas Banyumas

Namun, hal itu tidak terjadi di lokasi tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.

"Keberadaan endapan emas di Banyumas ini cukup unik dan menarik. Dimana pada umumnya emas itu berasosiasi dengan sistem gunung api, namun tidak demikian dengan emas yang berada di daerah Banyumas, dimana emas dan logam-logam dasar lainya terkayakan dalam batuan sedimen tersier," ungkap Fadlin kepada Suarajawatengah.id, Senin (31/7/2023).

Basarnas masih terus berupaya melakukan evakuasi delapan penambang emas yang terjebang. (Dok. Basarnas).
Basarnas masih terus berupaya melakukan evakuasi delapan penambang emas yang terjebang. (Dok. Basarnas).

Fadlin menyebut, pembentukan emas di Banyumas tersebut bersumber dari larutan panas yang kemungkinan berhubungan dengan intrusi batuan beku berupa sill/dike.

"Larutan tersebut kemudian terendapkan atau terkayakan pada zona-zona rekahan maupun patahan pada batuan sedimen tersebut," kata dia.

Pembentukan emas yang berada di cekungan Banyumas tidak banyak ditemukan di wilayah Indonesia lainnya. Meskipun ada, lanjutnya, biasanya tetap memiliki karakter yang berbeda.

Baca Juga:Harga Emas Antam Hari Ini Mandek Lagi, Segini Rinciannya

"Dengan tipikal yang serupa, ada beberapa tempat juga di luar Jawa seperti di Sulawesi Utara tapi karakternya berbeda walaupun sama-sama berhubungan dengan batuan sedimen," ujarnya.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh beberapa ahli geologi, di wilayah Banyumas didapati kandungan emas yang cukup banyak.

"Kandungan emas disana kurang lebih 80 gr/ton," ucap dia.

Sebab, jika mengacu pada konsep metalogenik, dalam zona batuan yang memiliki kesamaan sangat besar kemungkinan juga ditemukan emas.

"Jika satu zona batuan yang memiliki kesamaan baik umur, fisik dan lain sebagainya ditemukan anomali pengkayaan misalnya logam/metal, secara teoritis kemungkinan di model yang sama akan tersebar juga yang sama (emas). Artinya, di dalam cekungan Banyumas ini kemungkinan banyak, tersebar tidak hanya di titik itu. sepanjang syarat terbentuknya ada,"paparnya.

Ia menuturkan, keberadaan emas saat ini dimungkinkan mengalami banyak perubahan dari masa pembentukannya. Faktor pergerakan daratan menjadi salah satu pemicu terangkatnya serpihan emas ke permukaan yang lebih dangkal.

"Terbentuknya membutuhkan tempat yang cukup dalam. Tapi kehadirannya sekarang kan sudah cukup dangkal. Umur sekarang dibandingkan dengan umur dulu kan jutaan tahun. Banyak daratan yang tererosi makanya ditemukan tidak terlalu dalam, tapi dulu mungkin bisa sangat dalam 500 meter sampai 1 kilometer itu umum. Kalau sekarang posisinya sudah dangkal karena erosi dan pengangkatan kalau di ilmu geologi," jelas Fadlin.

Kontributor : Citra Ningsih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini