SuaraJawaTengah.id - Setelah putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka resmi dicalonkan sebagai Calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto, hubungan Presiden Joko Widodo dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri menjadi bahan perbincangan publik.
Masyarakat umum berspekulasi bahwa hubungan Jokowi dengan PDIP sedang tidak baik-baik saja. Namun, hal itu ditampik oleh presiden Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa hubungannya dengan partai dan Megawati baik-baik saja.
“Baik-baik saja. Baik-baik saja,” tutur Jokowi santai.
Terlepas dari hal itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa persepsi mengenai dinasti politik sah-sah saja muncul di tengah masyarakat. Namun, ia menegaskan bahwa terkait soal Pemilu, keputusan berada di tangan rakyat.
Baca Juga:Adu Utang Trio Cawapres 2024: Ternyata Sosok Ini yang Paling Bengkak
“Ya itu kan masyarakat yang menilai dan dalam pemilihan pun, baik itu di tingkat Pilkada, di tingkat Pilihan Wali Kota dan Bupati, pilihan gubernur, pilihan presiden, itu semua yang memilih itu rakyat, yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu juga rakyat,” tegasnya.
Menurutnya, pemilihan kepemimpinan itu yang menentukan bukan elite dan partai. Ia menegaskan bahwa hal itulah yang dimaksud dengan demokrasi.
Mendapati jawaban Jokowi tersebut, warganet justru kembali mempertanyakan terkait persoalan cawe-cawe Mahkamah Konstitusi terkait usia Capres dan Cawapres.
“Yg loloskan Gibran di MK ketuanya siapa?” tanya @giman.
“Rakyat boleh memilih siapa saja capresnya, tapi yg menentukan paman Gibran,” tutur @andreoemar.
Baca Juga:Akan Daftar Cawapres Dampingi Prabowo Subianto, Gibran Izin Dua Hari
“Tanpa dicalonkan partai juga bukan siapa-siapa,” ungkap @pakbe58.
“Yang loloskan Gibran di MK siapa, Rakyat atau adik iparnya Jokowi atau Pamannya Gibran?” ujar warganet yang lain.
Sebelumnya, keputusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan batas usia Capres-Cawapres yang diketuai oleh Anwar Usman, adik ipar Jokowi, menuai kontroversi.
Pasalnya, keputusan tersebut dinilai sebagai cawe-cawe Presiden Jokowi untuk meloloskan putranya, Gibran sebagai Cawapres.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah