Rupanya, Popularitas novel "The Hunger Games" ternyata menjadi sumber inspirasi untuk salam tiga jari ini, terutama dalam demonstrasi di Thailand.
Melansir dari film terakhir seri The Hunger Games, "Mockingjay: Part 1", pertama kali dirilis pada November 2014, mahasiswa pro-demokrasi berkumpul untuk menyaksikannya.
Munculnya salam tiga jari sebagai bentuk perlawanan sang tokoh utama rupanya dipraktikan oleh mahasiswa sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim di Thailand.
Akibatnya, karena dianggap dapat memicu pemberontakan di masyarakat, film The Hunger Games: Mockingjay Part 1 kemudian ditarik dari peredaran di Thailand.
Baca Juga:Sowan ke Rumah Gus Mus, Capres Ganjar Pranowo Tanggapi Puisi Politik Dinasti
Namun, seiring waktu, makna salam tiga jari berubah menjadi simbol pemberontakan terhadap kekayaan, totaliter, dan ketidaksetaraan yang dilakukan oleh pihak penguasa dan militer.
Salam tiga jari Hunger Games juga diterapkan di luar negeri, seperti oleh aktivis di Thailand, Hong Kong, dan Taiwan yang mengkritisi otoriter China dan membentuk gerakan online bernama "Milk Tea Alliance."
Simbol ini kemudian mencuat di Myanmar sebagai bentuk perlawanan terhadap kudeta militer pada awal 2021.
Aktivis demokrasi di berbagai negara, termasuk Myanmar, menggunakan salam tiga jari ini untuk menunjukkan perjuangan mereka.
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek, menjelaskan bahwa simbol tiga jari yang ditunjukkan Ganjar bukanlah upaya perlawanan atas rezim saat ini.
Baca Juga:Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Ungkap Dugaan Keterlibatan Kepolisian dalam Pemilu 2024
Dia menyatakan bahwa gestur ini dimaknai sebagai bentuk perlawanan terhadap hal-hal yang bertentangan dengan prinsip demokrasi dan menyatakan bahwa Ganjar-Mahfud siap membela prinsip tersebut.