Antisipasi Longsor, PT KAI Tingkatkan Pengawasan Jalur Rel Rawan Gangguan di Kabupaten Banyumas

Hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi di Jawa Tengah. Ancaman bencana longsor pun bisa menghambat jalur kereta api

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 Desember 2023 | 14:11 WIB
Antisipasi Longsor, PT KAI Tingkatkan Pengawasan Jalur Rel Rawan Gangguan di Kabupaten Banyumas
Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Didiek Hartantyo (kiri) saat meninjau penanganan jalur rel yang tertutup longsor di Km 340+100, petak jalan antara Stasiun Karanggandul dan Stasiun Karangsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/12/2023). ANTARA/HO-KAI Purwokerto

SuaraJawaTengah.id - Hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi di Jawa Tengah. Ancaman bencana longsor pun bisa menghambat jalur kereta api

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto akhirnya meningkatkan pengawasan terhadap jalur rel, yang rawan gangguan, usai terjadinya longsoran di Km 340+100 antara Stasiun Karanggandul dan Stasiun Karangsari, Kabupaten Banyumas

"KAI sudah memetakan daerah yang memerlukan perhatian khusus yang rawan gangguan alam seperti longsoran, amblesan, ataupun banjir serta menyiapkan 68 orang sebagai petugas ekstra untuk patroli dan inspeksi setiap hari," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih di Purwokerto, Banyumas, Jateng, Kamis (7/12/2023).

Berdasarkan hasil pemetaan, kata dia, di seluruh wilayah kerja KAI Purwokerto terdapat 28 daerah yang memerlukan perhatian khusus karena memiliki kerawanan gangguan alam.

Baca Juga:Kendalikan Inflasi Kenaikan Harga Pangan, Pemkab Banyumas Gelar Pasar Tani

Menurut dia, 28 titik rawan gangguan alam itu di antaranya berada di petak jalan antara Stasiun Prupuk dan Stasiun Linggapura, Stasiun Banjar-Stasiun Langen, Stasiun Gandrungmangun-Stasiun Kawunganten, Stasiun Kawunganten-Stasiun Jeruklegi, serta Stasiun Lebeng-Stasiun Maos.

Dia mengatakan di titik-titik rawan tersebut juga sudah disiapkan alat material untuk siaga (AMUS) guna penanganan jika sewaktu-waktu terjadi gangguan alam yang mengganggu dan membahayakan perjalanan kereta api.

Selain itu, kata dia, KAI Purwokerto secara rutin melaksanakan inspeksi bersama antarunit di internal KAI.

"Kami juga melaksanakan inspeksi bersama dengan DJKA Kemenhub, BTP Semarang, dan Satpel Purwokerto," kata Feni.Longsor di jalur rel ganda Purwokerto-Cirebon Km 340+100 terjadi pada Senin (4/12/2023) pukul 00.58 WIB, akibat hujan lebat dan saat itu material longsoran menutup jalur hilir, sehingga Tim Gabungan PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto langsung melakukan penanganan.

Oleh karena jalur hulu masih dapat dilalui, perjalanan KA dialihkan menjadi menjadi satu jalur melalui jalur hulu.

Baca Juga:Musim Hujan Datang, Bencana Banjir Melanda Desa di Banyumas, BMKG: Waspadai Hujan Ekstrem!

Akan tetapi pada pukul 04.27 WIB, petugas lapangan KAI melaporkan bahwa kembali terjadi longsoran yang berdampak terhadap jalur hilir maupun jalur hulu, sehingga perjalanan KA dialihkan memutar karena kedua jalur tidak bisa dilalui.

Setelah dilakukan sejumlah upaya percepatan perbaikan jalur KA yang terdampak longsor oleh tim gabungan dari PT KAI Daop 5 Purwokerto, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Balai Teknik Perkeretaapian Semarang, Satuan Pelaksana Purwokerto, dan sejumlah instansi di Banyumas, jalur hilir di titik yang terdampak longsor sudah dapat dilalui oleh KA dengan kecepatan terbatas pada Selasa (5/12/2023) pukul 03.41 WIB.

Oleh karena jalur hulu di lokasi yang sama masih dalam proses penanganan penyelesaian evakuasi, seluruh perjalanan KA yang melewati petak jalan tersebut beroperasi di jalur hilir yang sudah dinormalisasi dan dinyatakan aman dilalui dengan kecepatan terbatas.

Setelah dilakukan penanganan, jalur hulu akhirnya dapat dilalui kereta api dengan kecepatan terbatas pada Selasa (5/12/2023) pukul 19.00 WIB, sehingga operasional KA yang melalui lokasi tersebut tidak lagi secara bergantian melalui jalur hilir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini