SuaraJawaTengah.id - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mendapatkan teror dari segerombolan pemotor berknalpot brong saat menghadiri diskusi bertajuk ngopi bareng bersama relawan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (18/2023).
Dalam video yang diunggah Instagram @kabarnegri, terdengar dari dalam rumah makan geberan sepeda motor yang melintasi lokasi pertemuan tersebut.
"Peristiwa di luar rumah makan itu sempat direkam oleh PSI," tulis keterangan unggahan tersebut.
Knalpot racing atau knalpot brong ternyata memiliki banyak efek buruk bagi kendraan, lho. Berikut efek buruk itu:
Baca Juga:Kaesang Pangarep dapat Dukungan Maju di Pilgub Jateng 2024, Ini Komentar Ganjar Pranowo
1. Mengganggu Pengguna Jalan
Suara knalpot brong yang berisik mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain.
Terlebih jika melintas di area kampung, pemukikan atau rumah ibadah bakal mengganggu masyarakat sekitar.
2. Merusak Mesin
Mengganti knalpot dengan suara berisik dan tanpa hitungan ulang terhadap ruang bakar dapat berdampak berubahnya kinerja mesin.
Jika tidak dikalkulasi dengan baik maka tenaga malah bisa drop dan berdampak kerusakan serius pada mesin.
3. Meningkatkan Emisi Gas Buang
Penggantian knalpot dari bagian mufler tip hingga header artinya mengubah pengaturan bawaan pabrik terkait penahan emisi gas buang.
Jika demikian maka dipastikan kendaraan akan memiliki emisi gas buang yang lebih tinggi atau bahkan tidak terkendali.
Emisi gas buang yang tinggi akan menurunkan kualitas udara yang kamu hirup. Dampaknya tentu ke kesehatan pengendara sendiri.
4. Polusi Suara
Selain polusi udara, kebisingan yang ditimbulkan dari jalan raya juga menjadi salah satu perhatian dalam penataan lingkungan.
Tentu dengan knalpot berisik yang timbul dari kendaraan menjadi kontributor negatif. Pasti pusing kalau terlalu banyak suara bising.