Gus Nadir Soroti Kontroversi Pidato Zulkifli Hasan: Jangan Mengada-ngada Pak Menteri

Tokoh ulama Nadhlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen turut mengomentari kontroversi Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 21 Desember 2023 | 11:37 WIB
Gus Nadir Soroti Kontroversi Pidato Zulkifli Hasan: Jangan Mengada-ngada Pak Menteri
Potret Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir. (Foto: NU Online)

SuaraJawaTengah.id - Tokoh ulama Nadhlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen turut mengomentari kontroversi Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan. Kontroversi Pidato Zulkifki Hasan dianggap kurang pas. 

Menurut lelaki yang akrab disapa Gus Nadir mengakui para ulama berbeda pandangan soal jawaban 'amin' setelah imam membacakan surat Al-fatihah.

"Para ulama berbeda pandangan apakah saat salat baca Al-fatihah terus baca amin dikeraskan atau nggak," ucap Gus Nadir melalui akun instagramnya, Kamis (21/12/23).

Namun Gus Nadir mengkritik keras soal ucapan Zulkifli Hasan tentang ada masyarakat yang mengacungkan dua jari ketika tahiyatul akhir.

Baca Juga:Bikin Publik Geram, Cerita Zulhas Gara-gara Pemilu Ada Orang Salat Tak Sebut 'Amin' Setelah Al Fatihah

"Tapi nggak ada ulama yang bilang tahiyat jarinya boleh dua, bukan satu," tegas Gus Nadir.

"Jangan mengada-ngada. Gak usah bahas soal ritual saat kampanye Pak Menteri," lanjutnya.

Setelah pernyataan Ketua Umum PAN tersebut viral. Gus Nadir mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas Indonesia.

"Kita jaga kerukunan dan perdamaian anak bangsa yuk," pesan dosen Monash University tersebut.

Sebelumnya Zulkifli Hasan alias Zulhas sedang jadi sorotan usai pernyataan kontroversi ketika memberikan sambutan di acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Selasa (19/12/23) kemarin.

Baca Juga:Zulkifli Hasan Jawab Isu Presiden Jokowi Masuk PAN:Sudah Keluarga Kok Tanya KTA Lagi

Diketahui Zulhas berkelakar semenjak tahun politik terjadi perubahan sosial di masyarakat. Contohnya ada masyarakat yang tidak mengucapakan 'amin' setelah imam salat membacakan surat Al-fatihah.

"Saya keliling daerah Pak Kiai, sini aman, Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat magrib baca Al-fatihah waladholin, ada yang diem sekarang pak," kata Zulhas.

Selain itu, Zulhas juga berguyon dengan mengatakan pendukung Prabowo-Gibran mengubah salah satu gerakan salat, tepatnya ketika tahiyat. 

Alih-alih mengacungkan satu jari telunjuk, mereka kata Zulhas memakai dua jari. Katanya, hal tersebut adalah geraka cinta kepada Prabowo.

"Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini pak yai (nunjuk satu jari) sekarang jadi gini (nunjuk dua jari," jelasnya.

Story Gus Nadir di Instagram.
Story Gus Nadir di Instagram.

Kontributor : Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini