SuaraJawaTengah.id - Memberikan angpao merupakan salah satu tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat keturunan tionghoa atau konghucu saat Imlek. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada aturan dan etika dalam memberi angpao saat tahun Baru Imlek.
Memberi angpao merupakan salah satu tradisi yang paling dinanti-nantikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Tradisi ini bukan hanya tentang memberikan uang, tetapi juga tentang menyebarkan kebahagiaan, keberuntungan, dan harapan baik di tahun yang baru.
Berikut adalah beberapa aturan dan etika yang perlu diperhatikan dalam memberi angpao saat Imlek:
Siapa Saja yang Berhak Menerima Angpao?
Angpao umumnya diberikan kepada anak-anak yang belum menikah, remaja, dan orang yang belum berpenghasilan. Orang tua, kakek-nenek, dan paman-bibi biasanya memberikan angpao kepada anak-anak dan keponakan mereka. Teman dekat dan kolega juga dapat memberikan angpao kepada anak-anak satu sama lain.
Jumlah Uang dalam Angpao
Jumlah uang dalam angpao biasanya bernomor genap, melambangkan keberuntungan. Hindari angka 4 karena dianggap membawa sial. Berikut adalah beberapa contoh jumlah uang yang umum digunakan dalam angpao:
Mulai dari Rp 2.000, Rp 6.000, Rp 8.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. Jumlah uang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan hubungan Anda dengan penerima.
Kondisi Uang dalam Angpao
Baca Juga:Sejarah Pasar Semawis Semarang yang Ramai Dikunjungi Saat Imlek
Uang yang digunakan dalam angpao sebaiknya uang baru dan rapi. Hindari uang yang kotor, kusut, atau robek.
Cara Memberi Angpao
Angpao biasanya dibagikan saat perayaan Tahun Baru Imlek atau saat berkunjung ke rumah keluarga. Berikut adalah beberapa tips untuk memberi angpao.
Pertama, berikan angpao dengan kedua tangan sebagai tanda hormat. Kedua, ucapkan selamat Tahun Baru Imlek dan harapan baik kepada penerima. Ketiga, terima angpao dengan kedua tangan dan ucapkan terima kasih.
Meski demikian, hindari memberikan angpao dalam amplop putih atau hitam, karena warna tersebut melambangkan kesedihan dan kematian. Jangan memberikan angpao dengan jumlah uang yang ganjil, karena dianggap membawa sial serta memberikan angpao yang sudah dibuka atau bekas.
Memberi angpao merupakan tradisi yang penuh makna dan simbolisme dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Dengan mengikuti aturan dan etika yang berlaku, Anda dapat menunjukkan rasa hormat dan menyebarkan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar Anda.
Kontributor : Dinar Oktarini