Operasikan 27 Pompa Air, Banjir di Kabupaten Demak Sudah Mulai Surut

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudajana kembali meninjau kondisi banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Jumat, (16/2 2024) sore

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 16 Februari 2024 | 20:38 WIB
Operasikan 27 Pompa Air, Banjir di Kabupaten Demak Sudah Mulai Surut
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudajana meninjau kondisi banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Jumat, (16/2 2024).

SuaraJawaTengah.id - Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudajana kembali meninjau kondisi banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Jumat, (16/2 2024) sore. 

Sebelumnya, Nana juga datang ke lokasi banjir untuk mengecek kondisi tanggul yang jebol dan tempat pengsian warga pada Sabtu (10/2) lalu.

Nana mengatakan, berdasarkan tinjauan yang dilakukan, dua titik tanggul Sungai Wulan yang jebol sudah teratasi. 

“Kedua tanggul yang jebol sudah bisa ditutup. Awalnya sifatnya sementara, saat ini sedang dilakukan penguatan, kurang lebih dua hari lagi tanggul ini sudah kuat,” kata Nana disela tinjauannya di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak. 

Baca Juga:Duh! Dampak Bencana Banjir, 183 TPS di Demak Terancam Lakukan Pemilu Susulan

Saat ini, banjir yang merendam rumah warga juga sudah mulai surut. Genangan di pemukiman warga tingginya tinggal 10 cm- 50 cm. 

Untuk mengatasi genangan di area pemukiman warga, ada sebanyak 27 pompa air yang dioperasikan, jumlah itu berasal dari Kementerian PUPR, BNPB, maupun BPBD. Genangan air itu disedot dan dialihkan kembali ke sungai. 

"Dalam penanganan ini, kami dibantu dari PUPR ada sekitar 22 pompa air, kemudian ditambah 5 dari BNPB dan BPBD. Kami terus melakukan langkah-langkah pemompaan air dan penyedotan air untuk dibuang ke sungai," tuturnya.

Dikatakan Nana, saat ini sejumlah warga yang sebelumnya berada di pengungsian sudah kembali ke rumah masing-masing, mereka sudah mulai membersihkan sekitar rumah huniannya. 

 Adapun untuk mengurangi intensitas hujan di daerah tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan mengoperasikan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Melalui teknologi ini, gumpalan awan yang mengandung air dialihkan, agar tidak jatuh di hulu Sungai Sriwulan.

Baca Juga:Fakta Baru Penyebab Banjir di Demak, Ada 10 Tanggul Sungai Jebol

"Ini dilakukan dalam rangka untuk mengalihkan gumpalan awan yang mengandung air, untuk dialihkan ke tempat lain. Alhamdulillah hari ini cuaca cerah dan sungai pun sudah mulai mengarah ke normal, walaupun masih tinggi," ujar Nana. 

Adapun untuk jalan pantura Demak-Kudus yang beberapa hari terakhir ini ditutup karena terendam banjir, kondisinya sudah mulai menyurut. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini