Media sosial memungkinkan hal itu. Ani kembali ke Hong Kong tentu bukan lagi sebagai PMI, melainkan untuk kesibukannya di dunia film itu.
Beberapa film dokumenter di mana Ani terlibat di dalamnya, di antaranya; Pengantin (2018) tentang 3 perempuan PMI yang terjerat kelompok ISIS, Kembali ke Titik (2023) film tentang mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang tobat karena rasa cinta kepada ibu.
Ani juga menggarap film layar lebar bertajuk “Glo Kau Cahaya” (2023) tentang perjuangan seorang difabel yang jadi atlet renang.
“Film ini dan Ruangmigran Ini jadi piranti edukasi kreatif bagi para PMI dalam melawan ekstremisme di dunia maya dan pendidikan adalah salah satu cara memutus mata rantai kemiskinan,” beber Ani Ema yang juga pendiri Ruangmigran.id itu.
Baca Juga:Dibawa dari Lampung, Polda Jateng Gagalkan Peredaran 52 Kg Sabu-sabu di Sragen
Sementara itu, pasca-pemutaran film dan diskusi, ratusan PMI itu mendapat pelatihan kewirausahaan dari 4 dosen Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
“Melatih kewirausahaan ayam dan telur untuk para PMI di Singapura, jadi ada manajemen, literasi keuangan dilatihkan ke mereka. Tujuannya agar mereka sudah punya keterampilan saat purna menjadi PMI dan kembali ke Indonesia,” tambah Noor Huda Ismail.
Alur Film Pilihan
Pada chapter pertama bertajuk “Jebakan Media Sosial”. Ini adalah kisah Listyowati mantan PMI Hongkong asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang sempat terjerat terorisme kelompok ISIS karena media sosial.
Pada 2020 silam, Lis, sapaannya, ditangkap Densus 88/Antiteror Polri menjalani hukuman pidana 3 tahun penjara dan pada Juni 2023 dia bebas dari Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang.
Baca Juga:Suhu Udara di Jawa Tengah Memanas, Ternyata Ini Penyebabnya
“Saya sekolah SLTP nggak lulus, langsung pesantren, terus kerja jadi TKW (PMI). Saya pingin saya pingin seperti yang lain, punya kendaraan sendiri, pegang uang sendiri,” ungkap Lis.