Redup Lampu Pentas Ketoprak, Pemain Sampai Berani Iuran Asalkan Tetap Manggung

Ketoprak merupakan kesenian rakyat yang pernah jaya pada zamannya, namun kini lampu pentas itu mulai meredup

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 24 April 2024 | 14:57 WIB
Redup Lampu Pentas Ketoprak, Pemain Sampai Berani Iuran Asalkan Tetap Manggung
Suasana latihan ketoprak Sanggar Lumaras Budaya di Dusun Petung Kidul, Desa Petung, Pakis, Magelang (Suara.com/ Angga Haksoro).

Melalui pendekatan panjang, Lekra akhirnya berhasil merangkul Badan Kontak Organisasi Ketoprak Seluruh Indonesia (Bakoksi) yang semula berdiri independen.

Hingga pertengahan tahun 1963, Bakoksi mengklaim memayungi 800 kelompok ketoprak yang tersebar antara lain di Temanggung, Pati, Surabaya, Pekalongan, Madiun dan Kediri.   

Pada Kongres Ketoprak II di Gedung Kesenian Sriwedari, Solo tahun 1964, Bakoksi menerima konsep kebudayaan yang diusung Lekra.

Lembaga yang semula independen itu kemudian memutuskan berdiri dalam barisan pendukung Manifestasi Politik (Manipol) dibawah komando Presiden Soekarno.

Baca Juga:Benarkah Makanan Olahan Bisa Pengaruhi Menstruasi? Ini Penjelasan Dokter

Koran simpatisan Partai Komunis Indonesia, Mingguan Umum Pesat edisi 5 Agustus 1964 mengumumkan keputusan Kongres Ketoprak II di Solo.

Dalam sembilan butir keputusan kongres, Lekra antara lain mendorong Bakoksi menjadi pelopor pembaruan kesenian ketoprak sesuai tuntutan Gerakan Revolusioner Rakyat.

“Kongres membenarkan pendirian jang menjatakan, bahwa untuk mengadakan gerakan pembaruan drama ketoprak pertama-tama harus dilakukan pendidikan dan pembadjaan diri seniman ketoprak, untuk menerima pendidikan teori revolusioner terutama tentang filsafat revolusioner.”       

Masih dalam edisi Mingguan Umum Pesat itu, Lekra mengumumkan susunan Sekretariat Pimpinan Pusat Bakoksi. Sudjadi didudukan sebagai Ketua dan Wakilnya, Nyonya Rukinah.

Tak sampai setahun dari Kongres Ketoprak II di Solo, pecah prahara politik September 1965 di Jakarta. PKI dan seluruh sayap politiknya dibasmi.

Baca Juga:Genjot Sport Tourism di Jateng, Pj Gubernur Jateng Launching Specta 2024

Para seniman ketoprak yang tergabung dalam Bakoksi, ikut diburu dan ditangkap. Bernasib sama dengan para aktivis Lekra, sebagian besar mereka dipenjara di camp tahanan politik atau dibuang ke Pulau Buru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini