Redup Lampu Pentas Ketoprak, Pemain Sampai Berani Iuran Asalkan Tetap Manggung

Ketoprak merupakan kesenian rakyat yang pernah jaya pada zamannya, namun kini lampu pentas itu mulai meredup

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 24 April 2024 | 14:57 WIB
Redup Lampu Pentas Ketoprak, Pemain Sampai Berani Iuran Asalkan Tetap Manggung
Suasana latihan ketoprak Sanggar Lumaras Budaya di Dusun Petung Kidul, Desa Petung, Pakis, Magelang (Suara.com/ Angga Haksoro).

Harga mahal yang harus ditanggung para seniman sebagai konsekuensi terlibat dalam politik.

Seni Rakyat Usai Badai   

Setelah situasi mereda, seniman ketoprak yang tidak terlibat Bakoksi kembali melanjutkan pertunjukan. Jika sebelumnya pentas ketoprak digelar malam hari, pemerintah Orde Baru hanya mengizinkan pertunjukan pagi dan siang hari.

Kesenian ketoprak kembali hidup. Kelompok-kelompok yang semula “tiarap” mulai memberanikan diri menggelar pentas.

Baca Juga:Benarkah Makanan Olahan Bisa Pengaruhi Menstruasi? Ini Penjelasan Dokter

Dibawah pengawasan dan kendali pemerintah Orba, dari tahun 1970-an hingga akhir 1990 kelompok ketoprak dan ludruk eksis di panggung-panggung hiburan rakyat.

Para seniman difasilitasi untuk siaran sandiwara ketoprak di RRI. Nama-nama pemain ketoprak seperti Bondan Nusantara dan Marsidah moncer pada masa itu.      

Selain pentas tetap di taman hiburan rakyat di Solo, Yogyakarta, dan Semarang, kelompok ketoprak keliling juga memboyong tobong. Menggelar pertunjukan berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya.

Alasan paling masuk akal kesenian ketoprak punya banyak penggemar karena tema cerita yang diangkat dekat dengan kisah-kisah rakyat.

Gagrak cerita ketoprak bisa sangat cair dan luwes mengikuti selera penonton. Beda dengan gagrak wayang orang atau wayang kulit yang cenderung kukuh dan pakem.

Baca Juga:Genjot Sport Tourism di Jateng, Pj Gubernur Jateng Launching Specta 2024

“Cerita ketoprak (yang pakem) sekarang itu sudah tidak bisa lagi dinikmati penonton. Makanya sekarang ketoprak itu banyak plesetannya,” kata Mbah Timbul, sesepuh kesenian ketoprak di Desa Petung, Kecamatan Pakis, Magelang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini