Prosesi Kirab Waisak
Ribuan umat Buddha mengikuti kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, siang tadi. Prosesi kirab merupakan bagian yang tidak terpisahan dari perayaan Waisak.
Menurut Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama, Supriyadi, ada rangkaian spiritual yang tak terpisahkan antara Candi Mendut, Pawon, dan Borobudur.
Sehingga puncak rangkaian puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur harus dimulai dari Candi Mendut dan melewati Candi Pawon.
"Tahun-tahun sebelumnya selalu melewati dari Mendut, Pawon dan Borobudur. Namun mempertimbangkan beberapa situasi, sehingga tidak lagi seinggah di Candi Pawon. Tapi tetap melewati jalurnya Candi Pawon."
Kirab Waisak dari Candi Mendut mengantarkan air suci yang diambil dari Umbul Jumprit di Temanggung dan Api Dharma di Mrapen. Sebelum dikirab ke Borobudur, air suci dan Api Dharma disemayamkan di Candi Mendut.
"Hari ini kembali untuk merayakan Waisak memulainya dari Candi Mendut sebagai sentral. Memusatkan umat yang kemudian juga didahului dengan menyemayamkan air yang nantinya air berkah. Menyemayamkan api sebagai api penerang."
Perjalanan para biksu dan umat Buddha menuju Candi Borobudur juga merupakan praktik meditasi berjalan. Setiap langkah dalam perjalanan merupakan perenungan kebenaran luhur ajaran Buddha.
"Ada renungan Waisak dan meditasi. Setelah itu ditutup pradaksina mengelilingi Candi Borobudur sebagai ungkapan mengagungkan peninggalan bersejarah yang berisi ajaran Buddha."
Baca Juga:Merawat Simbol Spiritual Candi Borobudur, Payung Raksasa Hiasi Perayaan Waisak
Kontributor : Angga Haksoro Ardi