Seluruh proses pembuatan pisau dilakukan secara manual. Dibantu empat orang pekerja, Sumardi mengerjakan sendiri proses akhir pembuatan pisau.
“Garapan ini nggak langsung sekali jadi. Biasanya bilah mentah dulu dibuat. Nanti yang lain-lain (finishing-nya) dikerjakan sendiri. Masalahnya ini juga perlu latihan to,” kata Sumardi.
Beberapa tahun belakangan, selain membuat belati untuk kebutuhan dalam negeri, Sumardi juga menerima pesanan perangkat makan steak untuk ekspor ke Belanda dan Belgia.
Standar pesanan ekspor ini termasuk detail, antara lain memastikan bahwa pisau, garpu, serta sendok dibuat secara manual oleh pandai besi.
Baca Juga:Golongan yang Mampu dan Tidak Mampu Berkurban Saat Hari Raya Idul Adha
Jenis peralatan yang diminta juga sangat beragam. Untuk sendok saja, Sumardi membuat 34 jenis yang berbeda.
“Kemarin ada pesanan yang saya belum pernah buat. Nggak mampu. Alatnya sudah diluar kemampuan pandai besi. Bentuknya rumit. Sebenarnya termasuk tantangan. Tapi kalau sudah tidak mampu, ya menyerah saja daripada mumet.”
Kontributor : Angga Haksoro Ardi