Jangan Panik! Suhu Dingin di Jateng Masih Normal, Ini Penjelasan BMKG

Suhu dingin sangat dirasakan hampir diseluruh wilayah di Jawa Tengah. Hal itu rupanya dipengaruhi oleh Moonson dingin Australia

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 Agustus 2024 | 15:53 WIB
Jangan Panik! Suhu Dingin di Jateng Masih Normal, Ini Penjelasan BMKG
Ilustrasi suhu dingin (Pexels.com/Nadine Wuchenauer)

Dengan demikian, kata dia, suhu dingin yang saat ini terjadi masih bersifat normal.

Teguh mengatakan berdasarkan prakiraan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Semarang, puncak musim kemarau di Jawa Tengah bagian selatan dan sekitarnya secara umum akan terjadi pada Agustus 2024.

"Demikian pula dengan suhu udara minimum pada malam dan pagi hari diprakirakan akan bertambah dingin. Hal itu memberikan indikasi bahwa kejadian suhu dingin ini masih akan berlangsung hingga akhir Agustus, bahkan awal September 2024," ujarnya.

Ia mengatakan kejadian suhu dingin tersebut diprakirakan akan normal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat.

Baca Juga:Semen Gresik Hadiri Pentas Pewayangan Sedulur Sikep Samin Klopoduwur Kabupaten Blora

Menurut dia, munculnya kabut pada pagi hari saat musim kemarau merupakan sesuatu yang wajar dan lazim terjadi serta akan menambah suhu dingin di berbagai wilayah, termasuk Cilacap.

Suhu udara dingin pada musim kemarau ini disebabkan adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering menuju ke Asia melewati Indonesia atau disebut dengan monsoon dingin Australia.

"Meskipun suhu udara pada malam hingga pagi hari terasa dingin, suhu udara pada siang hari terasa menyengat karena tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, tetapi langsung terbuang dan hilang ke angkasa," kata Teguh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak