Festival Rempah Kembali Digelar, Kali Ini di Kota Lama Semarang

Setelah sukses digelar di Danau Toba, Festival Rempah kembali hadir dengan kemeriahan yang lebih besar, kali ini di Kota Lama Semarang.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 01 Oktober 2024 | 15:08 WIB
Festival Rempah Kembali Digelar, Kali Ini di Kota Lama Semarang
Penyelenggara Festival Rempah dari Indoensia Spices Business Forum dan Expo (ISBFE), Ika Harini (tengah dan Pengurus Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), Agus Suryo Winarto (kanan) di Rumah Popo pada Selasa (1/10/2024). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

SuaraJawaTengah.id - Setelah sukses digelar di Danau Toba, Festival Rempah kembali hadir dengan kemeriahan yang lebih besar, kali ini di Kota Lama Semarang.

Acara yang akan berlangsung pada 10-13 Oktober 2024 mendatang, menjadi momentum penting dalam mengingatkan masyarakat akan sejarah panjang rempah-rempah Indonesia yang mendunia.

Penyelenggara Festival Rempah dari Indoensia Spices Business Forum dan Expo (ISBFE), Ika Harini, mengungkapkan bahwa Semarang dipilih sebagai tuan rumah karena memiliki sejarah yang kuat terkait perdagangan rempah-rempah.

"Kita kenal rempah dari Indonesia sangat mendunia, dan Semarang juga punya sejarah panjang soal perdagangan rempah maka kami membuat tema Rebut Kembali Kejayaan Rempah Indonesia," ujarnya saat ditemui di Rumah Popo, Kota Lama Semarang Selasa (1/10/2024).

Baca Juga:Cerita Rumah Akar di Kota Lama: Pernah Dijadikan Tempat Mangkal Waria dan Sabung Ayam

Selain memperkenalkan kekayaan rempah, festival ini juga akan menyoroti kuliner lokal yang kaya akan penggunaan rempah-rempah.

Lebih lanjut, Ika menyebutkan bahwa festival ini akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik, termasuk acara nonton bareng (nobar) yang bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya rempah dalam kehidupan sehari-hari.

"Intinya memberikan edukasi betapa pentingnya soal rempah. Saat COVID-19, kita harus ada rempah, makanan juga ada rempah, bahkan kecantikan juga," tambahnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki sejarah panjang terkait rempah yang harus terus dijaga dan dikenalkan ke dunia.

Festival ini akan melibatkan sekitar 100 UMKM, dengan 70 persen di antaranya sudah terdaftar.

Baca Juga:Pemkot Optimis Kawasan Kota Lama Semarang Bakal Menjadi Destinasi Favorit di Jawa Tengah

"Saat pandemi lalu, kami bisa bawa 250 stand, namun untuk kali ini ada sekitar 100 UMKM yang berpartisipasi," jelas Ika.

Pengurus Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), Agus Suryo Winarto, menyambut baik penyelenggaraan Festival Rempah di Semarang.

“Kami menyambut baik kedatangan Ibu Ika dan tim Festival Rempah. Semarang memang punya sejarah panjang soal rempah, dan kami akan sekuat tenaga membantu mewujudkan event terkait rempah ini,” ujarnya.

BPK2L pun telah memberikan izin penuh untuk penyelenggaraan festival di kawasan Kota Lama, yang diharapkan akan menarik banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar kota.

Festival Rempah kali ini tidak hanya menjadi ajang promosi rempah, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya rempah-rempah dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kecantikan.

Perlu diketahui acara ini juga didukung oleh Kementerian Pertanian, Dewan Rempah Indonesia, dan bekerjasama dengan Kementerian Perkebunan melalui Forum Komunikasi Dewan Komuditas Perkebunan (FKDKP). Kelompok Tani Merdeka dan Asosiasi Rempah juga turut ambil bagian dalam mendukung festival ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini