SuaraJawaTengah.id - Pengusaha sukses sekaligus tokoh agama Buddha Indonesia, Murdaya Widyawimarta Poo, akan menjalani prosesi peristirahatan terakhir yang sarat makna spiritual dan penuh penghormatan.
Sesuai dengan wasiat semasa hidupnya, jenazah Murdaya Poo akan dikremasi menggunakan metode tradisional Tibet. Prosesi ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi terhadap keyakinan dan nilai-nilai spiritual yang ia pegang teguh sepanjang hidupnya.
Prajna Murdaya, putra mendiang, menjelaskan bahwa ayahnya menginginkan prosesi kremasi dilakukan dengan cara tradisional, bukan dengan tungku krematorium modern.
"Beliau ingin agar jenazahnya disemayamkan dan dikremasi di daerah pedesaan, dengan upacara yang sakral. Kami juga bersyukur karena mendapatkan dukungan dari para lama Tibet," ujar Prajna, di Magelang pada Selasa (15/4/2025) malam.
Pihak keluarga menggandeng Phalpung Sherab Ling, sebuah biara Buddha terkemuka di Himachal Pradesh, India, yang berada di bawah naungan Tai Situ Rinpoche.
Salah satu lama dari biara tersebut akan memimpin langsung prosesi kremasi, yang dianggap sebagai bentuk penghormatan luar biasa dari komunitas Buddha internasional terhadap sosok Murdaya Poo.
Jenazah Murdaya akan disemayamkan di Graha Vipasana Avalokitesvara, Mendut, sementara prosesi kremasi akan dilaksanakan di Vihara Graha Padmasambhava, Dusun Ngaran II.
Kedua lokasi ini terletak tidak jauh dari Candi Borobudur, tempat suci umat Buddha yang selama ini juga menjadi pusat aktivitas sosial dan spiritual Murdaya melalui Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi).
"Kami rasa ada banyak kaitan batin antara ayah dan Borobudur. Dari sisi Buddhisme, tempat itu sangat sakral. Kami ingin menghormati beliau dengan cara yang paling bermakna secara spiritual," lanjut Prajna.
Baca Juga:Hari Pertama Retreat Kepala Daerah Full Belajar di Kelas, Peserta Sakit dapat Dispensasi
Upacara kremasi tradisional Tibet bukanlah prosesi biasa. Kremasi dilakukan dengan menggunakan kayu bakar, bukan tungku modern, sebagai simbol kembalinya unsur tubuh manusia ke alam.
- 1
- 2