Kisah Pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah RA di Bulan Syawal

Bulan Syawal istimewa karena pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah RA. Aisyah, putri Abu Bakar, adalah istri Nabi yang cerdas dan periwayat hadits.

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 20 April 2025 | 08:09 WIB
Kisah Pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah RA di Bulan Syawal
Ilustrasi pernikahan di bulan Syawal [Freepik/EyeEm]

SuaraJawaTengah.id - Bulan Syawal bukan hanya dikenal sebagai momen kemenangan setelah Ramadhan, tetapi juga menyimpan kisah istimewa dalam kehidupan Rasulullah SAW. Di bulan inilah, beliau menikahi Aisyah RA, perempuan mulia yang kelak dikenal sebagai Ummul Mukminin atau ibu para orang beriman.

Aisyah RA adalah putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq yang merupakan sahabat setia Rasulullah SAW. Nama lengkapnya adalah Aisyah binti Abdullah bin Abu Quhafah. Ia lahir empat tahun setelah Rasulullah SAW menerima wahyu pertama, dan tumbuh dalam keluarga yang sarat iman.

Ibundanya, Ummu Ruman binti Amir, telah memeluk Islam sejak awal dakwah Nabi SAW dan dikenal sebagai wanita yang solehah.
Sejak kecil, Aisyah telah menampakkan kecerdasan dan kehalusan budi pekerti.

Julukan Ash-Shiddiqah binti Ash-Shiddiq melekat padanya karena kejujurannya yang luar biasa, sesuai dengan ayahnya yang bergelar Ash-Shiddiq.

Baca Juga:Auto Tobat! Ini Kisah Kaum Durhaka dalam Surat Yasin Ayat 13-29

Rasulullah SAW pun memberinya panggilan istimewa: Humairah, yang berarti “yang kemerah-merahan”, merujuk pada rona wajah Aisyah yang putih kemerahan.

Kisah di Balik Akad dan Hijrah

Awal pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah terjadi di Makkah, satu tahun sebelum hijrah ke Madinah. Namun, mereka baru hidup serumah dua tahun kemudian, setelah Aisyah RA hijrah bersama ibunya. Mereka tinggal bersama di bulan Syawal, menandai awal kehidupan rumah tangga yang penuh cinta dan keberkahan.

Kisah pernikahan ini bermula dari Khaulah binti Hakim, sahabat wanita Rasulullah SAW, yang menawarkan dua nama kepada beliau setelah wafatnya Khadijah RA: Aisyah yang masih gadis, dan Saudah binti Zum’ah yang sudah janda. Rasulullah memilih keduanya dan Aisyah menjadi satu-satunya istri beliau yang dinikahi dalam keadaan perawan.

Pernikahan di Bulan Syawal

Baca Juga:Rebut Ratusan Ribu! Klik Link Saldo DANA Kaget Hari Ini! Bisa untuk Belanja, hingga Bayar Tagihan

Aisyah RA sendiri menyatakan bahwa pernikahannya dengan Rasulullah SAW berlangsung pada bulan Syawal, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits shahih:

“Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal dan mulai berumah tangga denganku pada bulan Syawal. Maka tak ada istri Rasulullah yang lebih beruntung dariku.” (HR. Muslim)

Bahkan karena peristiwa inilah, Aisyah RA sangat menyukai bulan Syawal dan menganjurkan menikah di bulan tersebut.

Aisyah RA menceritakan bahwa ia dinikahi saat berusia enam tahun dan mulai hidup bersama Nabi SAW saat berusia sembilan tahun, setelah sempat menderita demam saat baru tiba di Madinah.

Dalam kisahnya, ibundanya membawa Aisyah ke sebuah rumah yang dipenuhi para wanita Anshar. Mereka menyambutnya dengan doa: “Engkau mendapat keberkahan dan kebahagiaan.” 

Di sanalah ia dirias dan dipersiapkan. Tanpa ia sangka, Rasulullah SAW datang di waktu dhuha dan menerima dirinya sebagai istri dengan penuh kelembutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak