Gangguan tidak berhenti di situ. Di malam-malam berikutnya, suara kuda meringkik dan langkah kaki terdengar saat Ismail dan tim bertugas ke daerah pesisir.
Sesepuh desa mengingatkan mereka bahwa wilayah itu dekat dengan jalur gaib penguasa pantai selatan.
"Saya pikir hanya saya yang dengar. Tapi saat kami saling tanya, semua mendengar suara yang sama,” sambung Ismail.
Ketiga, Gadis Kecil Berbaju Merah dan Rumah Kayu di Gunung Kidul
Baca Juga:'Mukanya Ancur Banget, Matanya Melotot' Kisah Horor Pedagang Bakso Keliling Lewati Malam Mencekam
Dalam tugas lain di Gunung Kidul, Ismail dan tim menginap di rumah kayu dua lantai. Malam pertama, ia mendengar suara perempuan tertawa.
Salah satu rekan mencium bau melati dan kamboja, seperti wangi dari kuburan baru.
Puncaknya, seorang rekan perempuan pingsan dan tubuhnya terasa kaku seperti disekap. Setelah dipanggilkan sesepuh desa dan dibacakan doa, perawat itu sadar dan menangis. Ia mengaku dibawa oleh sosok wanita berbaju merah dari pohon bambu sekitar rumah.
Sosok itu mengaku ingin menjadikannya sebagai "anak". Tim mempercepat kepulangan, dan hubungan gaib itu baru terputus setelah dilakukan ruqyah beberapa hari kemudian.
"Bapak sesepuh bilang, perempuan itu sering mencari orang baru yang pikirannya kosong. Kebetulan rekan kami punya penyakit GERD dan sedang tidak fokus,” terang Ismail.
Baca Juga:'Saya Yakin Itu Bukan Manusia' Cerita Horor Dikejar Hantu Saat Touring Bikin Merinding
Kisah-kisah Ismail bukan sekadar cerita horor. Ia menggambarkan tekanan fisik dan mental petugas kesehatan di masa pandemi.
Ketika tubuh lelah, pikiran kosong, dan alam tak terlihat menyelinap masuk, kadang mereka tak hanya bertarung dengan virus, tapi juga dengan hal-hal di luar logika.
"Saya masih memikirkan semuanya. Mimpi soal kuda hitam, wajah anak kecil yang tua... itu belum hilang. Tapi alhamdulillah, sekarang semua sudah tenang," ujar Ismail, menutup ceritanya.
Kontributor : Dinar Oktarini
