SuaraJawaTengah.id - PT Semen Gresik, anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat sekitar.
Melalui program unggulan bertajuk Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP), perusahaan tidak hanya berfokus pada operasional industri semata, tetapi juga mengedepankan kolaborasi sosial-ekologis yang memberi manfaat nyata bagi lingkungan serta penguatan ketahanan pangan nasional.
SGSP menjadi wujud nyata sinergi antara dunia industri dan sektor pertanian lokal. Melalui program ini, PT Semen Gresik melibatkan sebanyak 361 petani sanggem atau penggarap lahan dari enam desa di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Desa-desa yang ikut serta dalam inisiatif ini meliputi Desa Tegaldowo, Kajar, Pasucen, Kadiwono, dan Timbrangan di Kabupaten Rembang, serta Desa Ngampel yang terletak di wilayah Kabupaten Blora.
Baca Juga:Semen Gresik dan Pemkab Kendal Kerja Sama Tangani Sampah dengan Teknologi RDF
Para petani tersebut diberi kepercayaan dan difasilitasi untuk mengelola lahan milik PT Semen Gresik seluas 119,25 hektare secara produktif dan ramah lingkungan.
Menurut Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, program SGSP merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam menyukseskan agenda nasional, khususnya Asta Cita ke-6 Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya pembangunan dari desa guna mewujudkan pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan.
Program ini juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi turut serta menciptakan dampak sosial positif melalui pemberdayaan komunitas.
“Kami percaya, sinergi bersama petani lokal tidak hanya berdampak positif pada aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar Sulistyono dikutip dari keterangan tertulis.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret komitmen perusahaan terhadap prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin-poin penting seperti pengentasan kemiskinan, perlindungan terhadap lingkungan hidup, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di wilayah sekitar operasional perusahaan.
Baca Juga:Musim Kemarau Datang, Jateng Gaspol Tanam Padi! Ini Strategi Gubernur Luthfi Atasi Kekeringan
Dalam implementasinya, mayoritas petani yang tergabung dalam program SGSP menanam jagung sebagai komoditas utama. Kegiatan pertanian yang dilakukan bersifat intensif namun tetap mempertahankan prinsip ramah lingkungan. Hasilnya pun tidak mengecewakan.
Berdasarkan data monitoring di lapangan, petani mampu melakukan panen sebanyak tiga kali dalam setahun, dengan produktivitas hasil jagung yang cukup tinggi, yakni berkisar antara 5 hingga 8 ton per panen.
Secara ekonomi, para petani mendapatkan penghasilan rata-rata sebesar Rp 15.000.000 hingga Rp 21.000.000 per tahun, sebuah capaian yang sangat membantu peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani lokal.
Lebih istimewanya lagi, pengelolaan lahan seluas 119,25 hektare ini dilakukan tanpa pungutan apapun dari hasil panen petani. Hal ini mencerminkan komitmen PT Semen Gresik dalam menciptakan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan, tanpa membebani para petani secara ekonomi.
Selain itu, kegiatan pertanian tersebut juga diintegrasikan dengan kegiatan pelestarian alam, seperti penanaman tanaman hortikultura dan tanaman tegakan, yang menjadi bagian dari pengelolaan kawasan greenbelt atau sabuk hijau perusahaan.
Ketua SGSP, Musahid, dalam kesempatan terpisah mengungkapkan apresiasi dan terima kasihnya kepada PT Semen Gresik. Ia menyatakan bahwa program ini telah membawa perubahan besar bagi kehidupan para petani.
- 1
- 2