Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan

Kendal gempar! Ibu ditemukan meninggal, 2 anak gadis lemas di rumah terkunci. Diduga kelaparan akibat kiriman uang terhenti.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 04 November 2025 | 16:54 WIB
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menjenguk dua gadis yang ditemukan tergeletak lemas dekat mayat ibunya di Dusun Somopuro Desa Bebengan Boja.[Dok Pemkab Kendal]
Baca 10 detik
  • Warga Boja geger temukan Setianingsih tewas membusuk, dua putrinya lemas akibat dugaan kelaparan.
  • Keluarga hidup bergantung pada kiriman uang; saat terhenti, mereka terjebak dalam kesendirian dan lapar.
  • Pemkab Kendal bantu perawatan dan rencana tempat tinggal Putri–Intan agar bisa pulih dan mandiri.

SuaraJawaTengah.id - Sebuah kisah pilu menyelimuti Dusun Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal. Pada Sabtu (2/11/2025) pukul 10.00 WIB, warga dikejutkan oleh penemuan tragis di sebuah rumah yang selama beberapa hari terakhir tertutup rapat.

Di dalamnya, Setianingsih ditemukan tak bernyawa, tubuhnya telah membusuk, sementara kedua putrinya, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (18), tergeletak lemas, nyaris tak berdaya.

Tragedi ini bukan hanya tentang kematian, melainkan juga tentang perjuangan hidup yang menyayat hati di balik kemiskinan dan kesendirian.

Kepala Dusun Somopuro, Muntafiin, menceritakan awal mula penemuan yang menggemparkan itu.

Baca Juga:Berangkat ke Palu, Kendal Tornado FC Bawa Misi Bangkit dari Kekalahan

"Awalnya saya mendapat telepon dari tetangga sebelah pada Sabtu pukul 10.00 WIB," ujarnya dikutip dari laman resmi Pemkab Kendal pada Selasa (4/11/2025). 

Tetangga tersebut melaporkan bau menyengat dan banyaknya lalat di jendela rumah Setianingsih. Kecurigaan semakin menguat karena selama beberapa hari, pintu rumah selalu tertutup rapat, dan penghuninya tidak pernah terlihat keluar atau menjemur pakaian seperti biasa.

"Setelah pintu dibuka paksa bersama polisi, Pak Kades dan warga, kondisinya kedua anak itu tergeletak lemas, sedangkan ibunya sudah meninggal," jelas Muntafiin dengan nada prihatin.

Kehidupan keluarga Setianingsih ternyata menyimpan rahasia yang tak banyak diketahui. Menurut Muntafiin, keluarga ini hanya mengandalkan kiriman uang dari saudaranya. Baik Setianingsih maupun kedua putrinya tidak bekerja.

Namun, di mata tetangga, mereka tampak seperti keluarga berkecukupan. Mereka sering berbelanja kebutuhan dalam jumlah banyak menggunakan becak motor dan tak jarang membeli kebutuhan hidup secara online.

Baca Juga:Absen 3 Pertandingan Tuntas, Patrick Cruz Termotivasi Comeback Lawan Persipal Palu

"Kemungkinan di bulan terakhir ini kiriman uang tersendat, sehingga sampai menahan lapar," kata Muntafiin, mencoba merangkai kepingan teka-teki di balik tragedi ini.

Dugaan kuat mengarah pada kelaparan ekstrem yang dialami Putri dan Intan setelah kiriman uang terhenti, sementara sang ibu mungkin telah meninggal lebih dulu karena suatu sebab yang belum terungkap.

Saat ini, Putri dan Intan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Boja Kabupaten Kendal.

Keduanya dirawat dalam ruangan yang sama, dengan selang infus terpasang di lengan mereka, ditemani oleh saudara sepupu dari pihak ibu.

Kondisi Intan masih sangat memprihatinkan, dengan tatapan mata kosong dan belum bisa diajak berkomunikasi.

Sementara itu, sang kakak, Putri, menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Ia sudah tampak lebih segar dan mampu merespon ajakan bicara. Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, yang menjenguk kedua gadis malang itu, hanya bisa berkomunikasi dengan Putri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini