7 Fakta Menyentuh di Balik Julukan Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Hari Guru Nasional (25 Nov) erat kaitannya dengan julukan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" yang berasal dari lagu Hymne Guru ciptaan Sartono (1980).

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 25 November 2025 | 08:56 WIB
7 Fakta Menyentuh di Balik Julukan Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Ilustrasi guru mengajar di kelas. [ChatGPT]
Baca 10 detik
  • Julukan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" bagi guru berasal dari lirik lagu Hymne Guru, bukan dari pejabat negara.
  • Lagu Hymne Guru diciptakan pada tahun 1980 oleh Sartono, seorang guru seni musik sederhana dari Madiun.
  • Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November sebagai penghormatan atas dedikasi para pengajar yang membangun pondasi bangsa.

SuaraJawaTengah.id - Setiap tanggal 25 November, Indonesia merayakan Hari Guru Nasional. Sebuah momen untuk berhenti sejenak, menundukkan kepala, dan mengingat orang-orang yang mengubah jalan hidup banyak generasi.

Kita tumbuh dengan bimbingan mereka, dengan kesabaran mereka, dengan nilai-nilai yang diam-diam mereka tanamkan pada diri kita. Namun ada satu julukan yang selalu melekat dan langsung menggambarkan sosok mereka. Pahlawan tanpa tanda jasa.

Julukan ini bukan sekadar ungkapan puitis. Ia memiliki sejarah, makna, dan kisah yang jarang diulas.

Menariknya, frasa tersebut justru lahir bukan dari pidato pejabat negara, tetapi dari sebuah lagu yang begitu akrab di telinga seluruh pelajar Indonesia.

Baca Juga:Guru Madin di Demak Dipalak Rp25 Juta Usai Tampar Murid, Wagub Taj Yasin Pasang Badan

Berikut tujuh fakta menarik yang patut kita ketahui untuk menambah makna peringatan Hari Guru Nasional tahun ini.

1. Julukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Lahir dari Lagu Hymne Guru

Banyak yang mengira bahwa istilah pahlawan tanpa tanda jasa muncul dari tokoh atau instansi pemerintah. Padahal julukan ini berasal dari lirik lagu Hymne Guru yang sering dinyanyikan saat upacara. Lagu ini bukan hanya simbol penghormatan, tetapi pernyataan mendalam tentang dedikasi seorang guru yang bekerja dalam senyap, tanpa menuntut gelar, pangkat, atau penghargaan.

2. Penciptanya Adalah Guru Seni dari Madiun

Di balik lagu terkenal ini, ada sosok guru sederhana bernama Sartono. Ia bukan musisi besar atau komposer yang hidup dari panggung ke panggung.

Baca Juga:Guru Madin 30 Tahun Mengabdi Didenda Rp25 Juta, Ketua DPRD Murka: Hentikan Kriminalisasi!

Ia adalah guru seni musik yang hidupnya penuh kesederhanaan dan pengabdian. Ia menciptakan Hymne Guru pada 1980 untuk mengikuti sebuah lomba, dan tak pernah menyangka bahwa karyanya akan melegenda selama puluhan tahun.

3. Lagu yang Ditulis untuk Perlombaan, Tetapi Jadi Warisan Bangsa

Sejarahnya menarik. Hymne Guru tidak dibuat untuk peringatan negara atau seremoni resmi. Lagu ini hanya karya yang dikirim Sartono untuk lomba.

Namun tulusnya pesan yang terkandung di dalamnya membuat lagu ini diterima sebagai identitas penghormatan kepada seluruh guru di Indonesia. Sederhana di awal, besar pengaruhnya hingga sekarang.

4. Frasa Tanpa Tanda Jasa Menggambarkan Pengorbanan yang Tak Terlihat

Guru adalah profesi yang jarang disorot dari sisi pengorbanan. Padahal mereka mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kehidupan pribadinya demi membawa perubahan pada siswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak